Komunitas Belajar Kabupaten Pinrang Petik Ilmu ke Bantul

Tantangan dunia juga berbeda maka kurikulum harus mengikuti. Kita berada di revolusi industri 4.0.

Komunitas Belajar Kabupaten Pinrang Petik Ilmu ke Bantul
Kunjungan Komunitas Belajar Kabupaten Pinrang ke PKBM  "Mandiri" Bantul, Sabtu (16/9/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komunitas belajar dari Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan kunjungan studi banding ke  PKBM "Mandiri" Jalan Samas Km 21 Karen, Kalurahan Tirtomulyo Kretek Bantul, Sabtu (16/9/2023). Rombongan dipimpin Kabid Paud Disdikpora Pinrang Wahidah Gusnawati MSi.

Mereka diterima Kabid PAUD Disdikpora Kabupaten Bantul, Dr Titik Sunarti, Forkompinkap Kretek, Pemerintah Kalurahan Tirtomulyo, pengelola PKBM "Mandiri" Yuli Sutanta A Md dan jajaran tutor.

Panewu Kretek Cahya Widada MH dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut dan berbangga bisa menjadi lokasi studi dari Pinrang.

"Di PKBM banyak kegiatan yang dilaksanakan dan memberikan banyak manfaat. Misalnya terobosan untuk melatih pamong kalurahan agar bisa IT secara cepat. Jadi pamong diajari IT dan komputer, dengan tidak mengganggu pelayanan di kalurahan. Dan mereka berlatih karena memang ada program komputerisasi  bagi kalurahan," katanya.

Keterampilan membuat buket di PKBM  "Mandiri" Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Sekretaris Disdikpora Bantul, Dr Titik Sunarti, mengatakan di Bantul ada 25 PKBM yang aktif salah satunya PKBM Mandiri. Bantul telah menggunakan kurikulum merdeka mulai tahun ajaran 2023/2024 untuk PAUD non formal termasuk PKBM.

"Jadi kita harus selalu mengikuti perkembangan termasuk kurikulum. Sebab zaman kecil kita dulu sudah berbeda kondisinya dengan sekarang. Tantangan dunia juga berbeda maka kurikulum harus mengikuti. Kita berada di revolusi industri 4.0," urainya.

Disebutkan, terdapat empat keterampilan yang dibutuhkan  siswa didik.  Pertama, kreativitas, yakni bagaimana siswa didik di PKBM harus kreatif sehingga lulusan-lulusan PKBM bisa diterima di masyarakat dan bisa bekerja.

"Maka perlu ada  program bagaimana menciptakan kreativitas di lembaga pendidikan PKBM. Agar pada saatnya lulus bisa bekerja dan bisa bersaing," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Media Pembelajaran Animasi, Menuntut Guru Kreatif

Kedua, critical thinking atau bagaimana siswa PKBM bisa berpikir kritis, bisa membuat problem solving atas permasalahan-permasalahan masyarakat.

"Mereka tahu cara mengatasinya dan juga  siswa harus diajarkan bagaimana bertahan hidup di era seperti sekarang," katanya.

Ketiga, kolaboratif. Maka para siswa dari PKBM ini harus diajarkan bagaimana berkolaborasi membangun jejaring. Karena membangun jejaring itu penting kalau ingin eksis.

Keempat, komunikatif. Artinya bagaimana siswa PKBM ini diajarkan agar bisa berkomunikasi dengan baik.

ARTIKEL LAINNYA: Napak Tilas Lustrum XII SMAN 1 Bantul, Anggota DPR RI Gandung Pardiman Beri Hadiah Umrah

Wahidah mengatakan kurikulum merdeka belum semua diterapkan di 22 PKBM di Pinrang.

"Dalam penerapan kurikulum merdeka, salah satunya  adalah P5  (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Intisarinya adalah bagaimana anak-anak didik diberikan keterampilan dan kewirausahaan. Supaya selepas mengikuti jenjang pendidikan nonformal dia juga  mempunyai keterampilan dan keahlian yang bisa digunakan di masyarakat," katanya.

Pihaknya melihat PKBM "Mandiri" juga memberikan bekal  kewirausahaan dan keterampilan bagi siswa didik dan itu sangat berkembang dengan baik.

"Maka kami ingin belajar kaitan hal tersebut untuk bisa kami aplikasikan di Pinrang. Kami ingin petik ilmunya," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Hari Kunjungan Perpustakaan, Literasi Kabupaten Sleman Meningkat

Sedangkan Yuli Sutanta AMd dan Rohmad Nurhadi SPd dari PKBM "Mandiri" kemudian menjelaskan profil lembaga tersebut.

"Saat ini 70 peserta didik  lulusan paket C telah melanjutkan kuliah baik negeri ataupun swata. Ada dua yang sudah menjadi dokter dan ada dua yang kuliah program beasiswa di Timur Tengah. Ada juga kuliah di UGM, Unpad, Undip, Unsoed," katanya.

PKBM juga menggelar beragam program keterampilan seperti setir mobil, perbengkelan, kuliner, teknik sablon, IT, pelatihan jurnalistik, melukis, kriya, teknik membuat buket dan lifeskill lainnya. (*)