Sempat Membatasi Pendaftar, Akper Pemkab Purworejo Bangun Gedung Baru

Sempat Membatasi Pendaftar, Akper Pemkab Purworejo Bangun Gedung Baru

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Purworejo membangun tambahan gedung baru untuk meningkatkan daya tampung mahasiswa. Langkah ini diambil mengingat tahun lalu Akper Pemkab Purworejo terpaksa membatasi pendaftar mahasiswa baru mengingat keterbatasan kapasitas ruang.

Peletakan baru pertama pembangunan Akper Pemkab Purworejo dilakukan Ketua Yayasan Manggala Praja Adipurwa Purworejo, Bambang Aryawan, dan Dewan Pembina Yayasan, Muhamad Wuryanto, Jumat (27/12/2019), di kampus setempat.

Bambang mengatakan pembangunan tersebut merupakan niat baik Pemkab untuk menambah sarana dan prasarana (sapras). "Gedung baru tersebut untuk menunjang proses pendidikan mahasiswa Akper," ujarnya.

 

Dewan Pembina Yayasan, Muhamad Wuryanto, menambahkan pembangunan sapras tersebut akan selesai pada 31 Agustus 2020. Ia berharap berjalan lancar dan bisa digunakan untuk mahasiswa baru.

"Rencana akan di bangun 3 lantai. Lantai 1 untuk perkantoran, lantai 2 untuk auditoriun dan lantai 3 untuk ruang kuliah," kata Muhamad Wuryanto.

Anggaran pembangunan Akper milik Pemerintah Kabupaten Purworejo ini, lanjutnya, sebesar Rp 2,5 miliar. Nantinya akan dibayar secara bertahap dengan sistem termin 50 persen terlebih dahulu, dan sisanya dibayarkan jika pekerjaan selesai 100 persen, yaitu pada 21 Februari 2021.

Direktur Utama Akper Purworejo, Wahidin, mengatakan Akper Pemkab Purworejo saat ini memiliki 231 mahasiswa. "Tahun ini, kami menargetkan penerimaan mahasiswa baru sebanyak 200 orang. Tahun kemarin kami hanya menerima mahasiswa baru 100 orang. Terpaksa kami menolak pendaftar karena kapasitas gedung yang tidak memadai," jelas Wahidin.

 

Ia berharap awal September 2020 pembangunan telah selesai, sehingga bisa menampung mahasiswa pada tahun ajaran baru tersebut. "Kami juga menjalin kerjasama dengan berbagai Rumah Sakit (RS) di dalam negeri untuk praktik mahasiswa kami. Akper pun sudah bekerjasama dengan RS di Philipina dan Jepang," ungkapnya.

Wahidin menerangkan, kerjasama dengan Philipina meliputi pertukaran mahasiswa guna penelitian dan pendidikan. Sementara untuk RS di Jepang adalah penyaluran lulusan Akper ke RS di Jepang. Saat ini Akper baru mengirimkan 2 orang untuk bekerja sebagai perawat di Jepang.

 

"Peluang lulusan Akper kerja di Jepang sangat tinggi, tetapi hambatannya adalah para orangtua dari mahasiswa yang tidak mengijinkan anaknya bekerja di luar negeri," jelas Dirut Akper Purworejo.

Dengan gedung baru tersebut, Akper milik Pemkab Purworejo tersebut berniat menuju Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), jurusan Keperawatan.

Keberadaan Akper Pemkab Purworejo, berada didesa Grantung, Kecamatan Bayan, Purworejo memberikan dampak positif bagi warga setempat. Kepala Desa Grantung, Sujani, mengakui keberadaan Akper membuat desanya semakin terkenal. "Otomatis Desa Grantung tekenal, jika memberi ancer-ancer ada Akper sebagai tanda," papar Sujani.
 

Selain itu, warganya juga mendapatkan keuntungan ekonomi. Keberadaan Akper membuat warung-warung dan kos disekitarnya jadi ramai. (eru)