Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo Gelar Aksi Bela Palestina
Wakil Ketua DPRD Purworejo, Fran Suharmadji, mengatakan DPRD Purworejo mendukung aksi tersebut.
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, Selasa (7/5/2024), menggelar aksi serentak untuk menekan kebrutalan Israel yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), aksi yang dipimpin langsung Rektor UMP, Teguh Wibowo, serta diikuti sekitar 500 orang dosen serta mahasiswa kampus tersebut berlangsung tertib dan damai.
Aksi damai semula digelar di depan Kampus, berikutnya massa melakukan konvoi menuju kantor DPRD Kabupaten Purworejo dan melakukan orasi.
"Kami tidak sendiri. Hari ini ada 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah menggelar aksi yang sama. PTMA se-Indonesia menggelar aksi serentak," kata Teguh Wibowo di sela aksi.
Dia mengutarakan aksi di gedung DPRD dilakukan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan kepada wakil rakyat terkait perang yang kini masih terjadi di Gaza. Diharapkan aspirasi itu diteruskan hingga DPR RI dan pemerintah pusat.
Sivitas akademika UMP menyampaikan tuntutan saat aksi bela Palestina. (istimewa)
Menurutnya, ada sepuluh tuntutan yang diajukan ke DPRD Purworejo, di antaranya kutukan terhadap Israel atas agresi militer yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
UMP juga mengecam kebijakan pemerintah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman serta beberapa negara sekutu lainnya atas dukungan mereka terhadap Israel.
Selanjutnya, rektor, dosen serta mahasiswa UMP mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) untuk menghakimi Perdana Menteri Israel, Benyamen Netanyahu. "Kami berharap aspirasi ini didengar dan dilanjutkan hingga ke pusat," tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Purworejo, Fran Suharmadji, saat menyambut massa mengatakan DPRD Purworejo mendukung aksi tersebut. Dia pun menyampaikan apresiasi.
Bendera Merah Putih dan bendera Palestina melengkapi aksi yang digelar UMP. (istimewa)
"Ini merupakan kewajiban kami untuk menerima dan membawa aspirasi masyarakat. Tidak hanya nonton, ini sebagai bentuk dukungan maupun tekanan yang positif untuk mempercepat kemerdekaan bagi Palestina. Kita semua sangat prihatin dengan kondisi Rakyat Palestina. Ini aspirasi yang tepat. Kami selalu welcome. Kewajiban DPR menerima dan mengawal aspirasi masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia melalui Menteri luar negeri sudah berupaya semaksimal memberikan dukungan serta dorongan luar biasa untuk kemerdekaan Palestina. DPRD pun sangat mendukung upaya tersebut sebagai amanat pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Menurut dia, aksi seperti ini harus terus dilakukan. Israel harus terus ditekan begitu pun PBB agar mengeluarkan kebijakan yang bisa menyelamatkan dan mewujudkan kemerdekaan rakyat Palestina. (*)