Dompet Dhuafa Yogyakarta Launching Buku Karya Guru di Gunungkidul
Buku karya 25 guru itu merupakan bentuk produk literasi.
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Sebagai wujud partisipasi menyebarluaskan informasi, Dompet Dhuafa Yogyakarta melakukan launching buku serta Diseminasi Program Pendidikan. Kegiatan itu berlangsung di kantor Dinas Pendidikan Gunungkidul, Rabu (11/12/2024).
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Muhammad Zahron, dalam sambutannya menyampaikan sebuah karya buku dari 25 guru yang diluncurkan itu merupakan bentuk produk literasi. “Kami berharap dapat memberikan manfaat besar bagi para pembaca," ujarnya.
Sejak tahun 2017, Dompet Dhuafa Yogyakarta telah menjalankan program Sekolah Literasi Indonesia, yang hingga kini mendampingi 12 sekolah.
Adapun Program Beasiswa Sahabat Bintang menjadi salah satu wujud komitmen Dompet Dhuafa Yogyakarta mendukung siswa-siswi berprestasi melalui fasilitas pendidikan dan pembinaan.
Dampak positif
Menurut Zahron, program ini terbukti memberikan dampak positif yang signifikan, terutama bagi guru dan kepala sekolah/madrasah. Keberhasilan mereka mengimplementasikan praktik baik di sekolah, kepemimpinan, serta budaya literasi diabadikan dalam bentuk karya tulis oleh 25 guru yang berbagi pengalaman melalui tulisan.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, merasa bangga berada di hadapan para kepala sekolah dan guru hebat yang mampu menghasilkan buku yang luar biasa.
“Terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah mendukung kami, guru, siswa, maupun sekolah. Semoga Dompet Dhuafa semakin berkah, bermanfaat, sukses dan mampu menjangkau lebih banyak wilayah, baik di DIY, Indonesia maupun dunia. Dengan lebih dari 460 sekolah dan 11.018 guru di Gunungkidul, saya berharap 12 sekolah ini menjadi inspirasi bagi yang lain," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul, Kisworo, menambahkan penguatan literasi tidak bisa dilakukan sendirian. Dukungan dari berbagai pihak, seperti Dompet Dhuafa, sangat diperlukan.
Lebih bijaksana
“Penelitian membuktikan bahwa orang dengan tingkat literasi tinggi cenderung lebih bijaksana karena mampu menganalisis, bukan sekadar membaca," ungkapnya.
Acara tersebut juga dimeriahkan talkshow bersama tiga perwakilan penulis dari 25 kontributor buku. Mereka adalah Ngatina dari SD Muhammadiyah Sidorejo,. Nur Rahma Wati (MI Muhammadiyah Blembem) serta Yoyok Dwi Arian Zuhdi (MIN 6 Gunungkidul).
Selain itu, tampil pula kesenian beladiri tapak suci oleh Firda Maulana Nasukha, penerima Beasiswa BSB Dompet Dhuafa Yogyakarta dan peraih Juara 2 Tapak Suci PDM Cup 2024 tingkat kabupaten Gunungkidul. (*)