Bintang Baru di Kancah Musik Anak: Miel Caerol Rilis “Makan Es Krim” Ciptaan Sendiri

Selain kemampuan vokalnya yang memukau, ia juga memiliki bakat sebagai pencipta lagu. “Makan Es Krim”, adalah salah satu bukti nyata dari talenta uniknya, karena lagu ini diciptakan oleh Miel Caerol sendiri bersama Yunan Helmi

Bintang Baru di Kancah Musik Anak: Miel Caerol Rilis “Makan Es Krim” Ciptaan Sendiri
Penyanyi cilik dari Bandung, Miel Caerol. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Industri musik anak Indonesia kembali bersinar dengan kehadiran talenta muda berbakat, Miel Caerol. Penyanyi cilik asal Bandung, Jawa Barat ini, yang baru berusia tujuh tahun, telah menorehkan prestasi luar biasa dengan meluncurkan lagu-lagu hitsnya. Teranyar, Miel Caerol baru saja merilis “Makan Es Krim” lima hari lalu, sebuah lagu yang semakin menegaskan posisinya sebagai bintang cilik yang patut diperhitungkan.

Video klip lagu “Makan Es Krim” dapat disaksikan di kanal YouTube GNP Music, label yang konsisten memproduksi lagu-lagu anak Indonesia. Dalam waktu singkat, video ini telah menarik perhatian lebih dari 5,1 ribu penonton, menunjukkan antusiasme publik terhadap karya-karya Miel Caerol.

Apa yang membuat Miel Caerol begitu istimewa? Selain kemampuan vokalnya yang memukau, ia juga memiliki bakat sebagai pencipta lagu. “Makan Es Krim”, adalah salah satu bukti nyata dari talenta uniknya, karena lagu ini diciptakan oleh Miel Caerol sendiri bersama Yunan Helmi. Sementara itu, aransemen musiknya digarap apik oleh Yunan Helmi dan Gavriel Sangkakala Suherman.

Yunan Helmi, CEO Presiden Musikindo sekaligus produser Miel Caerol, tak ragu memuji keistimewaan anak didiknya.

“Ini spesial. Dia bahkan ikut terlibat di delapan lagu terbarunya sebagai pencipta. Saya hanya sebagai co-composer yang mendampingi. Pencipta lagu utama tetap Caerol,” ungkap Yunan Helmi.

Keterlibatan aktif Miel Caerol dalam proses kreatif ini menempatkannya di garis depan para musisi anak yang bukan hanya sekadar menyanyikan lagu, tetapi juga menciptakan karya.

Selain “Makan Es Krim”, siswi kelas 1 Cahaya Bangsa Classical School Bandung ini juga merekam ulang lagu legendaris Pak Kasur, “Sayang Semuanya”, dengan aransemen ulang dari Yunan Helmi. Lagu anak populer lainnya seperti “Buah-buahan” dan “Tek Kotek (Anak Ayam)” juga turut ia bawakan, menunjukkan fleksibilitasnya dalam membawakan berbagai genre lagu anak.

Karier Miel Caerol sebagai penyanyi cilik dimulai dengan single perdananya, “Kelinci Lucu”, ciptaan Yunan Helmi. Lagu yang menggemaskan ini dinyanyikan Miel Caerol saat usianya baru 5 tahun, membawa pesan positif tentang pentingnya keikhlasan dalam mendapatkan dan melepaskan sesuatu.

Ketertarikan Miel Caerol terhadap musik telah tumbuh sejak kecil. Pada usia 4 tahun, ia mulai mengikuti les musik untuk mengasah bakatnya. Pertemuannya dengan Yunan Helmi di sebuah konser menjadi titik balik yang membantunya mewujudkan impian menjadi seorang penyanyi.

Putri dari pasangan Thomas dan Anita ini memiliki cita-cita mulia untuk menjadi desainer dan dokter hewan di masa depan. Ia juga mengidolakan musisi papan atas seperti Project Pop dan Taylor Swift. Di luar dunia musik, Miel Caerol mengisi waktu luangnya dengan berbagai hobi lain seperti menggambar, berenang, dan bermain slime, serta tentu saja, menikmati es krim dan sushi.

Kehadiran Miel Caerol di industri musik Indonesia membawa angin segar dan harapan baru untuk kembali menghidupkan lagu-lagu anak yang berkualitas. Dengan bakatnya yang luar biasa dan dedikasinya terhadap musik, Miel Caerol siap menjadi ikon baru bagi generasi muda. (*)