Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Wisuda 85 Lulusan

Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Wisuda 85 Lulusan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Akademi Kesejahteraan Sosial ‘AKK’ menggelar wisuda bagi 785 lulusan Diploma III dalam sidang senat terbuka yang diselenggarakan di The Rich Jogja Hotel, Sabtu (24/10/2022).

Para mahasiswa yang diwisuda ini berasal dari tiga program studi (prodi) yakni Seni Kuliner, Desain Busana, dan Tata Rias. Dari 85 wisudawan, sebanyak 34 lulusan di antaranya menyandang gelar cumlaude.

Ini merupakan wisuda pertama yang dilaksanakan secara langsung dan dihadiri wisudawan serta keluarga. Sebelumnya wisuda tahun lalu saat pandemi wisuda dilaksanakan dengan menggabungkan metode daring dan luring.

Pembantu Direktur I Bidang Akademik Akademi Kesejahteraan Sosial 'AKK', Nur Wahyuni S Pd M Pd menjelaskan, sejak September tahun ini Akademi Kesejahteraan Sosial 'AKK' telah menerapkan perkuliahan secara penuh.

Agar mahasiswa tak tertinggal materi selama pembatasan masa pandemi, saat ini kampus menerapkan metode pemadatan perkuliahan.

"Untuk mahasiswa baru tidak ada kendala. Hanya saja bagi mahasiswa yang di atasnya, pascapandemi kita beri materi praktik yang dipadatkan. Bahkan kami mendatangkan praktisi dari luar, jika Desain Busana kita datangkan ahli busana atau modiste, untuk Seni Kuliner kita datangkan datangkan para pemilik katering maupun chef," jelasnya.

Direktur Akademi Kesejahteraan Sosial AKK, Dra Prihatin Saraswati MA, mengungkapkan Akademi Kesejahteraan Sosial AKK tak lama lagi akan berubah menjadi politeknik.

Dengan berubahnya status dari akademi menjadi politeknik maka nantinya tempat pendidikan ini akan membuka jenjang kuliah S1 terapan.

"Kami sudah mempersiapkan sejak dua tahun yang lalu untuk meningkatkan status dari akademi menjadi politeknik. Saat ini kami masih melengapi persyaratannya termasuk SDM, laboratorium, lahan, pengisian kurikulum dan sebagainya. Kami targetkan kurang dari dua tahun izin sudah dapat diperoleh," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Prihatin mengatakan wisuda bukan merupakan akhir dari suatu proses pembelajaran, melainkan awal dari pembelajaran yang sesungguhnya.

Nanti, di tengah masyarakat para lulusan akan banyak menemui tantangan terkait bidang kerja yang selama ini telah dipelajari.

"Tantangan tersebut harus diselesaikan sesuai dengan perkembangan zaman, terutama inovasi yang terus berkembang. Sehingga, harus terus belajar untuk meng-update diri agar dapat memanfaatkan peluang dibidang tersebut dan dapat bersaing di masyarakat terutama dalam bidang bisnis seni kuliner, desain busana dan tata rias," kata Prihatin Saraswati.

Dia menegaskan lulusan bidang vokasi Akademi Kesejahteraan Sosial AKK telah dibekali keterampilan dan ilmu pendidikan yang seimbang dengan kebutuhkan dunia usaha maupun industri.

Bekal tersebut dapat dilihat dari kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja, organisasi mahasiswa pada tingkat kampus untuk menggali potensi diri, serta mengasah kompetensi dan dukungan kompetisi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.

"Digitalisasi, krativitas dan inovasi terus dikembangkan sehingga jangan bosan untuk belajar. Dengan demikian nanti bisa membuat lapangan kerja sendiri bahkan terserap dalam dunia industi pada bidang-bidang tesebut," tambahnya.

Dia menegaskan vokasi ada saat ini merupakan pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pendidikan vokasi merupakan implementasi nyata dari ilmu keterampilan dan skill yang bisa langsung diterapkan atau diparaktikkan dalam masyarakat.

Tantangan di depan mata, menurut Prihatin Saraswati, tentu tidak mudah dihadapi. Dengan kompetensi yang sudah dimiliki maka lulusan akan mampu menjawab tantangan pada bidang tersebut dengan baik. (*)