Peduli Pandemi, SMK Ini Bentuk Satgas Covid-19
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Memasuki kawasan SMK Kesehatan Purworejo, terpampang banner dalam ukuran cukup besar yang berisikan informasi Satgas Covid-19. Banner tersebut bertuliskan himbauan keluarga besar SMK tersebut dan para tamu untuk wajib memenuhi protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak aman dan memakai masker.
Di dekat pintu gerbang SMK pun sudah tersedia beberapa wastafel tempat cuci tangan lengkap dengan sabun. Penambahan fasilitas ini sengaja dilakukan karena SMK Kesehatan Purworejo telah meresmikan program Satgas Covid-19.
"SMK Kesehatan Purworejo memiliki peserta didik sebanyak 460 orang, dengan jurusan Keperawatan dan farmasi yang kaitannya dengan penyakit, menjadi salah satu alasan membentuk Satgas Covid-19 untuk lingkungan sekolah," terang Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, Kamis (7/1/2021).
Nuryadin menuturkan saat ini trend kasus positif Covid-19 di kabupaten itu semakin naik. Untuk itu Satgas Covid-19 di sekolah sangat diperlukan.
"Walaupun ada himbauan sekolah untuk tidak ada tatap muka, namun SMK kami masuk sekolah 3 hari dalam setiap minggunya. Agar semua nyaman, tantangan sekaligus tanggung jawab juga terpenuhi, siswa tetap bisa sekolah dengan membentuk Satgas Covid-19 pada 29 Desember silam," paparnya.
Nuryadin menginginkan paling tidak anak-anak jangan sampai tertular Covid-19. Mereka juga bisa mengkampanyekan 4M kepada lingkungan sekitarnya. Keberadaan satgas Covid-19 tersebut untuk komitmen moral demi bangsa dan negara, dan juga mendidik siswa siap dan paham menghadapi pandemi.
"Kami berharap apa yang kami lakukan ini bisa menginspirasi sekolah lainnya," paparnya.
Kedepan pihaknya akan membuat film pendek dengan konten untuk antisipasi virus corona. Selain itu, Satgas Covid-19 juga berfungsi untuk mengingatkan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) dengan pola 4 M, yaitu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak aman.
Nuryadin tidak menampik jika di lapangan terkadang masyarakat lupa, pemakaian masker yang terkadang di turunkan, ada yang kelupaan cuci tangan dan berkerumun, lupa menjaga jarak aman.
"Untuk mengingatkan masyarakat yang abai terhadap prokes, harus ada satgas Covid-19 yang selalu mengingatkan. Saya yakin untuk pemahaman prokes masyarakat sudah baik, namun masih perlu diingatkan agar lebih disiplin," jelas dia.
Menurut dia, Satgas Covid-19 bertindak seperti polisi, menegur bagi yang tidak tertib. Mereka terdiri dari guru dan siswa. Pada saat peresmian Satgas Covid-19, sekolah bekerja sama dengan Puskesmas Mranti Kecamatan Purworejo dengan memberikan diklat.
"Adapun materi diklat adalah bagaimana virus ini menyebar, bagaimana antisipasi virus corona dan seperti apa virus corona tersebut. Bagaimana jika terjadi disekolah, mekanisme seperti apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Walaupun anak-anak sudah tahu tentang virus Corona, namun pihak sekolah tetap memperdalam lagi tentang virus corona. Karakternya seperti apa, kalau kena beneran bagaimana menghadapinya.
"Saya berharap lingkungan SMK Kesehatan Purworejo tidak ada yang terpapar positif Covid-19, sandainya ada yang terpapar, menurut saya tidak harus ke rumah sakit, bisa di terapi dengan cara herbal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan (kajur) keperawatan sekaligus Ketua Satgas Covid-19, Nina Hadmisari menambahkan dengan di bentuk Satgas Covid-19 guna meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes).
"Ada 20 orang yang tergabung dalam Satgas Covid-19, terdiri dari guru Bimbingan Konseling (BK) dan siswa terdiri dari perwakilan PMR, Osis, Rohani Islam (Rois) dan Pramuka. Kami mendapatkan diklat dari Puskesmas Mranti Kecamatan Purworejo, pemateri adalah Bu Vika dan Pak Agung," paparnya.
Kajur Keperawatan tersebut mengatakan dengan Satgas Covid-19 tersebut pada aktifitas di pagi hari berjaga di depan pintu masuk. Mereka mendisplinkan siapapun yang mau masuk harus melakukan pola 3 M yaitu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak aman serta cek suhu badan.
Selain itu Satgas Covid-19 juga akan mengingatkan kepada peserta didik untuk tidak bergerombol saat istirahat. Kalau saat belajar di kelas, siswa akan menempati bangku dan kursi yang sudah di atur jaraknya.
Salah seorang siswa SMK Kesehatan Purworejo, Maisya Putri Shafa, Kelas Xl Keperawatan 2 mengatakan dirinya sangat bangga sebagai anggota Satgas Covid-19 SMK Kesehatan Purworejo.
"Menjadi Satgas Covid-19, saya jadi lebih tahu tentang cara menggunakan masker yang benar, mencuci tangan yang benar dengan sabun dan air mengalir, dalam hal ini banyak sekali informasi mengenai Covid-19, cara penanggulangannya, pencegahannya sehingga kita lebih tenang menghadapi pandemi Covid-19," ujar warga Kelurahan Sindurjan tersebut.
Sebagai anggota Satgas Covid-19 di sekolah, Maisya menuturkan dirinya bersedia menolong orang lain yang terpapar positif Covid-19. Dia bersedia menolong pasien positif Covid-19 karena hidup harus saling tolong menolong dalam bermasyarakat.
“Tetapi walaupun kita menolong tetap patuhi protokol yang ada yaitu selalu pakai masker dan mencuci tangan dangan sabun,” ungkapnya.(*)