Warga Belanda pun Ikut Meditasi
Belanda dikenal sebagai salah satu negara maju ternyata masih terdapat tantangan besar kesehatan mental terutama masalah depresi.
KORANBERNAS.ID, DEN HAAG -- Yayasan Cahaya Cinta Kasih (YCCK) bersama Arsaningsih atau akrab disapa Bunda Arsaningsih, seorang guru meditasi dan pakar energi dari Pulau Bali, mengadakan talkshow dan meditasi Tata Hati di Voco The Hague di Den Haag Belanda, 13 April 2025 waktu setempat. Acara itu diikuti 1.188 peserta secara online dan offline.
Melalui siaran pers ke koranbernas.id, Selasa (15/4/2025), Bunda Arsaningsih mengatakan Belanda dikenal sebagai salah satu negara maju dengan sistem kesejahteraan sosial dan kesehatan yang baik, ternyata masih terdapat tantangan besar terkait kesehatan mental, terutama masalah depresi.
Mengutip data dari Government of Netherlands, lebih dari 4 dari 10 orang di Belanda mengalami masalah kesehatan mental pada suatu titik dalam hidup mereka. Data dari Trimbos Institute juga mengungkap depresi adalah gangguan mental yang paling umum di negara itu, dengan hampir satu dari lima orang mengalami gejala depresi.
"Meskipun Belanda dikenal dengan fasilitas kesehatan yang maju, depresi tetap menjadi masalah serius yang mempengaruhi banyak warganya. Low self-esteem (rendahnya harga diri) adalah pemicu utama berkembangnya depresi, terutama di kalangan remaja," katanya.
Bunda Arsaningsih. (istimewa)
Dia kemudian mengupas permasalahan kesehatan mental dari sisi spiritual di Belanda. Bunda Arsaningsih yang meraih dua penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) ini pun memiliki pendekatan unik SOUL (Spirit of Universal Life) dalam permasalahan kesehatan mental.
Pertama, pengukuran radiasi energi bernama SOUL Meter (Measurement Technique of Radiation). Kedua, meditasi SOUL Reflection, yakni meditasi refleksi/berkesadaran terhubung dengan kekuatan Tuhan.
Lewat pengukuran SOUL Meter, Bunda Arsaningsih menangkap radiasi energi stres, depresi hingga keinginan bunuh diri di Belanda. Pengukuran radiasi energi dari jiwa manusia ini dengan skala 0-10.
“Radiasi energi keinginan bunuh diri di Belanda ini sampai 8 poin,” katanya. Keinginan bunuh diri itu salah satunya dipicu target tinggi kehidupan. Ketika target hidup atau pekerjaan tak terpenuh mereka merasa tidak berharga.
Bunda Arsaningsih mengatakan, secara energi mereka yang merekam keinginan bunuh diri itu memerintahkan otaknya untuk bunuh diri. “Alam akan memunculkan kondisi sesuai perintah otak dan tubuh,” katanya.
Suntik mati
Menurut dia, kematian dengan suntik mati sebenarnya bukan pilihan. Seseorang perlu sabar dan ikhlas menerima kondisinya hingga kematian datang secara alami. “Meniatkan untuk menentukan kematian sendiri itu sebagai kesalahan karena Tuhan yang menentukan kapan kita akan kembali pulang,” kata dia.
Pada puncak acara, Bunda Arsaningsih memandu meditasi SOUL Reflection. Tujuannya agar peserta mengisi dirinya dengan cinta dan menciptakan perubahan positif dalam hidupnya.
Melalui meditasi SOUL Reflection, Tata Hati mengajarkan bagaimana menciptakan keseimbangan emosional dan membangun ketahanan mental.
Dengan hati yang tertata, menurut dia, individu tidak hanya dapat meningkatkan self-esteem mereka, tetapi juga menemukan ketenangan batin yang berdampak positif pada kesehatan mental secara keseluruhan.
Saat sesi meditasi, Bunda Arsaningsih mengajak para peserta meditasi berefleksi dan menyadari akan radiasi pikiran negatif seperti, kekecewaan, kesedihan, kemarahan hingga keinginan bunuh diri.
Dia juga menuntun peserta meminta maaf karena meradiasi pikiran negatif tersebut, kemudian meniatkan melibatkan kekuatan Tuhan untuk membersihkan energi negatif itu.
Berserah diri
Selanjutnya, peserta diajak berserah diri kepada Tuhan dan meradiasikan energi syukur. “Tuhan, tuntun dan bimbinglah agar kami berjalan sesuai kehendak-Mu, menjalani kehidupan dengan penuh cinta damai,” ujarnya.
Dengan hati yang tertata, lanjutnya, setiap individu memiliki potensi untuk mengelola kesehatan mentalnya dengan lebih baik. Saat seseorang mampu menerima dan mencintai dirinya sendiri, kehidupan pun menjadi lebih harmonis.
"Ketika Bapak/Ibu menata hati dengan penuh cinta, orang-orang yang penuh cinta pun akan datang pada hidup kita,” kata Bunda Arsaningsih.
Temu wicara dan meditasi di Den Haag merupakan pamungkas dari rangkaian kegiatan bertajuk Tata Hati Eropa. “Tiap kota dan negara memberikan pelajaran yang berbeda-beda,” kata perempuan kelahiran 1968 ini.
Diaspora
Bunda Arsaningsih dan tim YCCK mengadakan roadshow Tata Hati Eropa sejak 24 Maret sampai 13 April. Talkshow dan meditasi bersama berlangsung di Paris Prancis (1 April), Asolo Italia (7 April), Brussel Belgia (9 April) dan di Den Haag Belanda (11 dan 13 April).
Selain menggelar temu wicara dan meditasi, Bunda Arsaningsih juga bertemu para Duta Besar Indonesia di masing-masing negara dan para diaspora Indonesia.
Jumlah peserta yang mengikuti acara Tata Hati Eropa dan juga di Indonesia (Denpasar dan Solo), mencapai lebih dari 6.888 peserta online dan offline. (*)