UMY Genjot "Soft Skill" dan Digitalisasi Mahasiswa, Targetkan 60% Terserap Dunia Kerja
KORANBERNAS.ID, BANTUL–Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus mendorong transformasi kesiapan kerja lulusannya melalui digitalisasi dan penguatan soft skill. Hal ini diwujudkan dalam penyelenggaraan UMY Career Fair (UCF) 2025, yang digelar pada 24–25 Juni 2025 di Kampus Terpadu UMY, melibatkan 29 perusahaan nasional dengan 11 di antaranya melakukan rekrutmen langsung di tempat.
Acara ini mencatat lonjakan partisipasi signifikan, dari hanya 90 peserta tahun lalu menjadi lebih dari 1.500 mahasiswa dan alumni pada tahun ini. UCF 2025 mengusung semangat menjembatani generasi muda dengan dunia kerja modern yang kini makin bertumpu pada teknologi dan kecakapan non-akademik.
“Kami tidak hanya menyiapkan mahasiswa saat mereka lulus, tapi sejak mereka duduk di bangku kuliah. Dunia kerja kini butuh bukan hanya otak cerdas, tapi juga mental tangguh dan kemampuan digital,“ tegas Dr. Sugito, S.IP., M.Si., Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Karir UMY di sela pembukaan pada Selasa (24/6/2025).
Menurut Sugito, UMY Career Fair tidak hanya menjadi ajang rekrutmen kerja, tetapi juga wadah edukasi karier melalui seminar Career Outlook, pelatihan, dan pemaparan profil perusahaan.
Hal ini sejalan dengan hasil Tracer Study 2024 yang mencatat UMY meluluskan lebih dari 5.000 alumni per tahun, dan mayoritas berhasil memperoleh pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan setelah lulus.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UMY, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, M.Si., menegaskan bahwa universitas menargetkan minimal 60% lulusan terserap dunia kerja, baik sebagai tenaga profesional maupun wirausahawan.
“Ini bukan sekadar angka. Ini komitmen kami untuk menjembatani impian mahasiswa menjadi realitas karier di era digital,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa tantangan saat ini bukan sekadar penguasaan ilmu, tetapi kesiapan mental dan keterampilan lunak.
“Kalian harus buktikan bukan generasi stroberi, tapi generasi intan: kuat, tahan banting, dan mampu bersaing secara global,” serunya disambut antusias peserta.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Bantul, Mujahid Amrudin, S.IP., menyebut UCF 2025 sebagai bagian penting dari strategi penurunan pengangguran.
“UMY menunjukkan komitmen nyata. Sekitar 60% lulusannya terserap pasar kerja, dan itu sangat membantu capaian target nasional,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah kesiapan generasi muda menghadapi digitalisasi rekrutmen kerja.
“Generasi Z sudah hidup di dunia digital, tinggal diberi pelatihan dan dorongan. Yang krusial adalah soft skill komunikasi agar kerja nyata mereka bisa terhubung ke target industri,” ujar Mujahid.
Ke depan, UMY menargetkan perluasan jejaring industri hingga 50 perusahaan pada 2026 serta memperkuat peluang magang internasional. Hal ini sudah terlihat dari kerja sama dengan Mindanao State University, Filipina, yang mengirimkan 22 mahasiswanya untuk program magang di UMY.
Dengan tema “Bridging Dreams to Career”, UMY Career Fair 2025 bukan sekadar ajang mencari kerja, tapi menjadi pusat pembekalan mahasiswa untuk menjadi talenta unggul yang digital-ready, global-minded, dan future-proof. (*)