Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata Gunungkidul Diperpanjang

Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata Gunungkidul Diperpanjang

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Uji coba pembukaan destinasi wisata di Gunungkidul diperpanjang. Dinas Pariwisata Gunungkidul juga membuat keputusan, dalam upaya memutus penularan pandemi Covid-19, setiap hari Jumat, semua kawasan wisata ditutup untuk pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, Minggu (3/1/2021), mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran No.556/1427 tentang Pemberitahuan Perpanjangan Uji Coba Terbatas SOP Protokol Kesehatan. Hal ini berarti ada perpanjangan masa uji coba pembukaan di destinasi wisata di Gunungkidul hingga akhir Januari.

“Ini merupakan perpanjangan yang kedelapan kalinya,” kata Asti Wijayanti.

Dia menjelaskan, untuk perpanjangan uji coba tidak ada perbedaan karena di setiap destinasi ada pembatasan jumlah pengunjung. Sesuai dengan standar dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru, kapasitas pengunjung dibatasi separuh dari jumlah maksimal.

Sebagai contoh, untuk kawasan pantai seperti Baron dan Kukup dibatasi sebanyak 7.000 orang per harinya. Sedangkan untuk kawasan seperti Gunung Api Purba Nglanggeran dibatasai sebanyak 750 pengunjung per hari.

“Kami sesuaikan dengan kondisi di setiap destinasi. Jadi, untuk kapasitas antara satu destinasi dengan yang lain berbeda-beda,” jelasnya.

Selain memperpanjang uji coba pembukaan destinasi wisata, Dinas Pariwisata juga melakukan perubahan waktu penutupan. Sebelumnya, penutupan wisata dilaksanakan setiap Senin, tapi mulai Januari 2012 ini diganti menjadi setiap hari Jumat.

Ia menjelaskan, penutupan destinasi dilakukan untuk evaluasi dan dimanfaatkan pengelola untuk kerja bakti kebersihan serta melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar lokasi wisata.

Sejak dibuka kembali pada akhir Juni lalu, penyelenggaran wisata telah memenuhi kaidah-kaidah dalam penerapan protokol kesehatan. Sebagai contoh, wisatawan diwajibkan memakai masker hingga adanya pengecekan suhu tubuh.

Selain itu, untuk memaksimalkan penerapan aturan dalam adaptasi kebiasaan baru ini, Pemkab juga berupaya memberikan fasilitas pemasangan alat cuci tangan. “Sudah ada sekitar 50 destinasi yang dipasang fasilitas cuci tangan untuk pengunjung,” katanya. (*)