Sektor Wisata Mendukung Kebangkitan Ekonomi
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, mengatakan sektor wisata menjadi salah satu pendongrak kebangkitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja, pembukaan destinasi ini harus tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) sehingga jangan sampai muncul klaster wisata di Bantul.
“Wisata mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga ekonomi masyarakat,” kata bupati saat membuka workshop tentang pengembangan desa wisata di Rumah Dinas Bupati Bantul, Trirenggo, Senin (22/11/2021).
Hadir dalam kesempatan tersebut Assisten Sumberdaya dan Kesejahteraan Rakyat,Pulung Hariyadi M.Sc, dengan narasumber Kwintarto Heru Prabowo S.Sos,Kepala Dinas Pariwisata Bantul serta Purwo Harsono pengelola wisata Kaki Langit, Mangunan, Dlingo.
Wisata di Bantul, lanjut bupati, ada 2 yakni obyek yang dikelola pemerintah dan obyek yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat atau Community Based Tourism (CBT).
Diantaranya CBT berbentuk desa wisata, di mana untuk Bantul jumlahnya terus bertambah. Muaranya adalah peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Sementara Kwintarto Heru Prabowo, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, mengatakan di Bantul tercatat ada 43 desa wisata, namun tidak semuanya aktif. “Yang 6 aras-arasen dan yang 7 desa wisata yang lain statusnya tidak jelas dan pengurusnya juga tidak jelas,” katanya.
Atas kondisi tersebut, Dinas Pariwisata saat ini melakukan pendampingan, termasuk untuk membantu kepengurusan kelembagaan serta melakukan identifikasi yang dijadwalkan selesai pada Juni mendatang.
Untuk desa wisata pada tahun 2022 akan dikorelasikan dengan program lurah desa dan masuk Rencana Induk Pengembangan Wisata Kalurahan (Riparkal). Sehingga wisata menumbuhkan ruang bagi tenaga kerja dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sementara Purwo Harsono atau akrab disapa Ipung mengatakan, pengembangan desa wisata di tempatnya melibatkan semua elemen masyarakat. Sehingga rejeki ataupun ekonomi yang didapat juga mampu meningkatkan perekonomian mereka.
“Diawali tahun 2014, semangat kami adalah bagaimana melangkah dari kemiskinan menuju kesejahteraan,”katanya.
Maka di Kaki Langit masyarakat dibuatkan kelompok. Untuk yang menyediakan home stay ada kelompok atap langit ada yang disewakan per kamar dan ada sewa komunal. Ada kelompok rasa langit yang mengurusi kuliner, termasuk menghidupkan kuliner tradisional dan dihadirkan setiap Sabtu dan Minggu di Pasar Semi. Untuk kelompok karya langit mempersiapkan souvenir. (*)