Tanamkan Pancasila Melalui Metode Belajar Matematika
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependididkan (PPPPTK) Matematika meyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SeNdiMat) 2021.
Acara ini berlangsung secara hybrid selama tiga hari sejak Senin (22/11/2021) hingga Rabu (24/11/2021) di Prime Plaza Hotel, yogyakarta dan diikuti oleh ratusan pendidik mata pelajaran matematika dari seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan ajang berbagi pengalaman bagi pendidik dan tenaga kependidikan terkait implementasi merdeka belajar dalam pembelajaran matematika," papar Hari Suryanto, Plt Kepala PPPPK Matematika kepada wartawan Senin (22/11/2021).
Program ini pula, lanjut Hari, memberikan kesempatan mempresentasikan makalah yang telah dihasilkan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan matematika.
SeNdiMat IX kali ini merupakan rangkaian kegiatan dari peringatan hari ulang tahun PPPPTK Matematika yang ke-41 dan Hari Guru Nasional tahun 2021.
Program Merdeka Belajar yang telah dicanangkan pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang tangguh, cerdas, kreatif, dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
"Tercapainya pendidikan yang ideal dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab bersama," tegas Hari.
Memasuki era revolusi industri 4.0, segala informasi mudah dan cepat diperoleh menggunakan teknologi digital. Peserta didik masa kini merupakan kaum milenial yang sudah mengenal media digital sejak lahir.
Peserta didik tidak hanya mencari sumber informasi melalui buku, tetapi mereka lebih suka mencari informasi melalui internet. Hal ini merupakan tantangan bagi pendidik untuk melek teknologi. Dengan menggunakan teknologi digital dalam pembelajaran diharapkan akan tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif sehingga pendidik dapat mencetak SDM yang unggul.
Program merdeka belajar tidak lepas dari istilah guru penggerak. Guru harus belajar mengajar dengan kreatif dan aktif untuk menciptakan murid yang berkompetensi global serta memiliki karakter pancasila.
Dr. Sumaryanta, Widyaiswara PPPPTK Matematika, Penanggungjawab Akademis SeNdiMat mengatakan, perubahan kurikulum merdeka belajar membawa konsekuensi pada perubahan pola pikir Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan, salah satunya guru.
Menurut dia, guru memegang peran penting untuk mewujudkan kualitas pembelajaran sesuai kurikulum merdeka belajar yang salah satunya memuat profil pelajar Pancasila.
“Dalam seminar ini kita bahas pula bagaimana mewujudkan profil pelajar Pancasila. Di sini, diharapkan anak tidak hanya pintar matematika namun memahami dan bisa menyampaikan nilai keberagaman, keagamaan yang moderat termasuk untuk meminimalisir radikalisme," ungkapnya.
Sementara Dr. Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Ditjen GTK, Kemdikbudristek mengungkap Matematika memiliki nilai universal yang bisa menjadi pijakan siswa dalam menjalani kehidupan. Kondisi ini membuat guru Matematika punya peran besar untuk turut membentuk profil pelajar Pancasila.
“Bagaimana membentuk siswa yang beriman, bertakwa kepada Tuhan juga berkebhinekaan global, ini yang bisa digunakan untuk melihat keberagaman. Di sini mungkin kami masuk untuk mewujudkan siswa yang berpijak pada Pancasila," kata Dia.
"Kami melihat keberagaman sebagai keniscayaan yang harus disikapi dalam kehidupan NKRI ini. Anak-anak harus dibiasakan, dan Matematika masuk dengan nilai universalnya,” tandasnya.(*)