Tol Semarang – Demak Dibangun 2020

Tol Semarang – Demak Dibangun 2020

KORANBERNAS.ID – Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menyatakan tol Semarang - Demak direncanakan dibangun tahun 2020.

Kepastian itu diperoleh setelah konsultasi ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.

"Awal pekan ini Komisi D DPRD Jateng bersama pihak terkait melakukan konsultasi dan diperoleh kepastian pelaksanaan pembangunan dilakukan tahun 2020," jelas Bambang di ruang kerjanya.

Menurut dia, proyek yang akan menghabiskan biaya Rp 12,24 triliun itu akan dibangun oleh dua pihak. Fase pertama Semarang-Sayung sejauh 10,69 km dengan membuat tanggul dan jalan tol.

Kemudian fase II Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol dengan masa konsesi 35 tahun.

Dia menyampaikan, kunjungan konsultasi rencana pembangunan Tol Semarang - Demak dipimpin oleh Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri.

Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto. (istimewa)

Secara terpisah Alwin Basri menjelaskan jalan tol sepanjang 27 km tersebut mulai pembangunan konstruksi pada akhir 2020 dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun.

Diperkirakan pada 2024 tol tersebut sudah bisa digunakan. Secara kontruksi, jalan bebas hambatan itu bakal dilewati 16 ribu kendaraan pada tahun pertama, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan berat dan bus.

“Kami meminta percepatan, agar pada tahun 2020 dilakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) dan terus dilanjutkan pembangunannya sehingga bisa selesai sesuai dengan perencanaan,” ungkap Alwin.

Diharapkan pembangunan jalan tol tersebut bisa mengatasi persoalan rob, kemacetan serta mobilitas warga di Jalan Raya Semarang-Demak.

Selama ini masyarakat sudah jenuh dengan kondisi tersebut, sehingga pembangunan tol memang sangat ditunggu dan diharapkan oleh masyarakat.

“Pembebasan lahan juga perlu diselesaikan sejak awal, sehingga tidak menghambat pembangunan, seperti pembangunan jalan tol sebelumnya," tambahnya.

Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri (batik hitam putih) dan Kasubit Pelaksana dan Pengendalian Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian PUPR RI Hardy Pangihutan Siahaan membahas Jalan Tol Semarang-Demak, Selasa (15/10/2019). (istimewa)

Pada konsultasi tersebut, Kasubit Pelaksana dan Pengendalian Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Kementerian PUPR RI, Hardy Pangihutan Siahaan, mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan dewan.

Ini karena pembangunannya nanti tidak hanya terkait masalah teknis tetapi ada juga masalah sosial lingkungan dan sebagainya.

“Dan ini yang berdekatan dengan Kota Semarang, selain lokasinya sudah tumbuh dan penduduknya juga sudah lebih banyak, juga harga tanahnya lebih mahal daripada yang dari Sayung ke Demak. Selain itu, tata guna lahan juga perlu disinkronkan dengan payung hukum yang ada,” jelasnya. (red)