Pembangunan untuk Kesejahteraan, Wakil Bupati Bantul Dukung Program Padat Karya

Padat Karya menumbuhkan rasa handarbeni terhadap hasil pembangunan.

Pembangunan untuk Kesejahteraan, Wakil Bupati Bantul Dukung Program Padat Karya

KORANBENAS.ID, BANTUL -- Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo, mengatakan Kabupaten Bantul memiliki luas wilayah 508,1 kilometer persegi dengan jumlah penduduk hampir 1 juta jiwa dan  tersebar di 75 kalurahan dan 933 pedukuhan.

Pada wilayah yang dihuni penduduk tersebut banyak jalan yang Pemerintah Kabupaten Bantul tidak bisa secara langsung melakukan penanganan baik pembangunannya, perbaikannya ataupun pengerasannya. Sebab diatur di dalam peraturan perundangan bahwa jalan kampung bukan kewenangan pemerintah kabupaten.

“Maka salah satu satu upaya yang dilakukan Pemkab Bantul dan Pemerintah DIY untuk mengatasi persoalan tersebut dan   pembangunan terus berjalan adalah dengan program Padat Karya melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Kabupaten Bantul  maupun  DIY. Baik untuk perbaikan jalan, pengerasan jalan, corblok, talud ataupun drainase,” kata Joko kepada koranbernas.id, Kamis (21/3/2024), di kantornya.

Menurut dia, Padat Karya merupakan salah satu program yang tepat karena menggunakan sistem swakelola dan pemberdayaan masyarakat. Artinya pembangunan dilakukan oleh masyarakat setempat.

Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo. (istimewa)

Adapun pola program Padat Karya adalah masyarakat mengajukan permohonan (proposal -- red). Baik itu menggunakan dana APBD Kabupaten Bantul ataupun Dana Keistimewaa DIY. “Karena yang memilih titik adalah masyarakat, keuntungan program ini dipastikan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,” katanya.

Keuntungan lainnya adalah karena dilakukan secara swakelola maka kualitas bangunan juga lebih bagus dan masyarakat bisa langsung turut mengawasi.

Padat Karya menumbuhkan rasa handarbeni terhadap hasil pembangunan yang ada. Selain itu, juga menambah infrastruktur di pedesaan yang menunjang berbagai sendi kehidupan masyarakat.

“Tentu saya mengapresiasi program ini, mendukung dan berharap program Padat Karya bisa dianggarkan di masa mendatang dan ditingkatkan jumlahnya karena banyak pembangunan misalnya jalan yang harus diselesaikan di tingkat pedukuhan dan kalurahan,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Masyarakat  sedang mengerjakan proyek padat karya. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Selain itu, adanya padat karya juga membantu perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan. “Sangat tepat program ini dilaksanakan sekarang saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri,” kata Joko.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul Widilatuti MPA,  mengatakan tahun ini digulirkan lagi program Padat Karya di 176 titik dangan anggaran setiap titiknya Rp 100 juta bersumber dari APBD Kabupaten Bantul tahun 2024.

“Padat karya dimulai 8 Maret dan pelaksanaan program selama 21 hari,” kata Istirul (adv)