Tiga Desa di Kebumen Menjadi Pilot Project Pembangunan Desa Cerdas

Desa Cerdas merupakan turunan dari Smart City atau Kota Cerdas.

Tiga Desa di Kebumen Menjadi Pilot Project Pembangunan Desa Cerdas
Kepala Dinas Kominfo Kebumen Sukamto menyerahkan berita acara komitmen tiga kepala desa kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Tiga desa di Kecamatan Kebumen menjadi desa percontohan atau pilot project Pembangunan Desa Cerdas. Peluncuran program tersebut dilakukan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Pendopo Kecamatan Kebumen, Kamis (2/11/2023.)

Peluncuran  desa cerdas ditandai penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan Desa Cerdas oleh tiga Kepala Desa, Camat Kebumen, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kebumen dan diketahui Bupati Kebumen.

Desa Cerdas merupakan turunan dari Smart City atau Kota Cerdas, di mana Kebumen sebelumnya telah masuk dalam Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia.

Arif Sugiyanto mengatakan, Desa Cerdas merupakan konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kualitas hidup dan layanan publik bagi warga demi mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Desa.

"Desa Cerdas dalam rangka upaya percepatan transformasi pembangunan desa agar mandiri, sejahtera dan demokratis melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di semua bidang," kata Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih.

ARTIKEL LAINNYA: Kenaikan Jabatan di Pemkab Kebumen Tidak Ada Transaksional

Arif mengatakan, desa di Kabupaten Kebumen sudah melek internet. Layanan dan informasi disajikan secara digital. Bahkan semua desa di kabupaten ini sudah menerapkan sistem Cash Management System (CMS) dalam hal pengelolaan dana desa. Keuangan desa menjadi lebih transparan.

Kepala Dinas Kominfo Kebumen Sukamto menyatakan pembangunan Desa Cerdas dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan potensi desanya.

Dimulai dari perbaikan tata kelola yang cerdas untuk pelayanan publik, akhirnya tercipta sebuah kemandirian desa serta peningkatan ekonomi masyarakat desa dan peningkatan kualitas hidup warganya.

"Pilot project-nya sementara kita laksanakan di tiga desa dulu, yaitu Desa Kawedusan, Tanahsari dan Wonosari di Kecamatan Kebumen," kata Sukamto.

Salah satu alasannya, Desa Kewedusan sudah diusulkan sebagai Desa Digital. Desa Tanahsari dikenal masyarakatnya maju di bidang wirausaha jas hujan.

Sedangkan Desa Wonosari dikenal inovatif dan berhasil membuat inovasi Mie Keriting (Makanan Instan Cegah Kerdil dan Stunting) yang masuk Top 45 Inovasi Nasional (Lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB. "Tiga desa ini yang sementara kita dorong," kata Sukamto. (*)