Mal Pelayanan Publik Pemkab Sleman Selesai Dibangun dengan Anggaran Rp 66 Miliar
MPP memiliki empat lantai berfungsi sebagai pusat layanan publik yang modern dan efisien.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Guna memastikan kelancaran pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah melakukan sejumlah pembangunan infrastruktur tahun 2024.
"Pembangunan infrastruktur tersebut di antaranya pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP). Mal Pelayanan Publik telah selesai dibangun dengan anggaran Rp 66,327 miliar," kata Kusno Wibowo, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sleman kepada wartawan di Sleman, Kamis (3/10/2024).
Menurut Kusno, MPP memiliki empat lantai berfungsi sebagai pusat layanan publik yang modern dan efisien. Bangunan ini siap dimanfaatkan pada Desember 2024, adapun jenis layanan yang akan difasilitasi di MPP Sleman antara lain pelayanan perizinan, pelayanan retribusi dan sejumlah pelayanan publik lainnya.
"Untuk peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH)Tahun 2024 ini Pemkab Sleman tengah membangun Ruang Terbuka Hijau di Lapangan Caturharjo yang bertujuan untuk mendukung aktivitas fisik bagi masyarakat," jelas Kusno.
RTH Caturharjo
Pembangunan RTH Lapangan Caturharjo dilengkapi drainase luar lapangan, pembangunan lapangan sepak bola, jogging track dan penanaman rumput dactylon serta fasilitas kamar mandi dengan anggaran sebesar Rp 1,003 miliar.
Selain itu Pemkab Sleman juga melakukan peningkatan Infrastruktur Jalan Blemben - Tanen. DAK Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas Peningkatan ruas jalan Blembem - Tanen sepanjang 1.500 meter dengan anggaran Rp 5,770 miliar dan rehabilitasi Jembatan Tulung dengan anggaran Rp 1,194 miliar.
"Pengerjaan proyek ini telah mencapai 90 persen dan diharapkan dapat mulai beroperasi November 2024," kata Kusno.
Sedangkan pembangunan Plaza Pengunjung di Kawasan Gardu Pandang Kaliurang memakan anggaran Rp 2,510 miliar dan akan selesai Oktober 2024.
Jembatan bailey
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Mirza Anfasury berencana melakukan perbaikan pada tiga jembatan bailey menggunakan pendanaan dari APBD sebesar Rp 1 miliar.
Ketiga jembatan tersebut adalah Jembatan Padasan dan Giyan di Kapanewon Cangkringan serta Jembatan Ngentak di Kapanewon Ngemplak.
"Sleman memiliki 13 jembatan bailey. Ini adalah jembatan yang strukturnya menggunakan rangka baja dan di atasnya pakai balok kayu," kata Mirza.
Dia menjelaskan meski sudah dicor atau diaspal, air tetap bisa meresap di balok kayu. Kondisi ini yang membuat kekuatan jembatan jadi terbatas dan mudah rusak.
Jalan alternatif
Menurut Mirza, bailey adalah jembatan sementara. Namun, oleh masyarakat digunakan sebagai jalan alternatif sehingga sayang apabila dibiarkan. "Memang sebenarnya bukan jalur transportasi umum. Tapi ini jadi penghubung wilayah satu dan lain," katanya.
Mirza menambahkan, perbaikan akan segera dilakukan ketika anggaran dari APBD perubahan sudah turun. Dia optimistis bisa selesai maksimal Desember 2024 karena pengerjaannya yang tidak membutuhkan waktu lama.
"Kami sudah koordinasi dengan BNPB selaku pihak yang membangun. Kami sudah minta kalau kami yang merawat," kata Mirza. (*)