Terlena karena Corona, DB dan Lepstopirosis Masih Terjadi
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Virus Corona memang membuat masyarakat dunia heboh. Namun demikian masyarakat dan tenaga medis jangan lantas terlena, sebab penyakit demam berdarah (DB) maupun lepstopirosis yang hingga sekarang terus terjadi.
Kewaspadaan ini penting mengingat dua penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk dan kencing tikus tersebut sama-sama berbahaya bahkan banyak menelan korban meninggal dunia.
“Kita jangan terlena dengan kasus Corona karena di sekitar kita masih banyak kasus yang setiap hari akan selalu ketemu, demam berdarah dan lepstopirosis,” ungkap dr H Muhammad Komarudin Sp A, Dirut RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kepada wartawan di sela-sela Pelatihan Tata Laksana Covid-19 & Lepstopirosis (gathering fasilitas kesehatan tingkat pertama), Sabtu (7/3/2020), di Hotel Grand Dafam Yogyakarta dia menjelaskan rumah sakit yang dipimpinnya sudah menyiapkan tim yang siap bertugas menangani Corona disertai SOP-nya. “Kita siapkan berbagai fasilitas termasuk ruang isolasi,” kata dia.
Langkah pencegahan ini penting untuk menepis kekhawatiran apabila di DIY ditemukan pasien Corona kemudian terjadi lonjakan jumlah pasien. Dalam situasi seperti itu RS PKU Muhammadiyah harus selalu siap dan ikut membantu menangani.
“Kita siapkan pelatihan, rencananya diadakan simulasi. Itu upaya-upaya yang kita lakukan. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada yang terkonfirmasi suspect, ini sebagai bentuk kewaspdaan dini,” ujarnya.
Melalui pelatihan diharapkan kecemasan tenaga medis dapat berkurang. Apalagi tenaga kesehatan berada di lini terdepan. “Itu yang juga sampai sekarang kita pahamkan. Kita lihat tidak hanya tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat cemas sampai kesulitan mencari masker dan harganya melonjak tinggi,” tambahnya.
Selain itu, juga ada upaya lain untuk pencegahan dan kewaspadaan dini di antaranya menerapkan pola hidup yang sehat, rajin cuci tangan, asupan bergizi serta olahraga teratur.
Pelatihan kali ini dihadiri narasumber dokter barkah Sp PD KGH, dr R Ludhang Pradipta Rizki M Biotech Sp MK, dr Doni Priambodo Sp PD, KPTI, FINASIM, dr Ahmad Yun Jufan Sp An MSc KIC, dr Tri Yunanto Airlono Sp EM serta dr Aedorisye Saptaty Fornia Sp P. (sol)