"Sudah Dik, Rumah Sudah Diamankan Pak Polisi"

"Sudah Dik, Rumah Sudah Diamankan Pak Polisi"

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Kalimat yang singkat namun tegas ini diucapkan Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama. Kapolres menjawab pertanyaan AFA (8 tahun) salah satu korban penganiayaan warga Desa Argopeni Kebumen.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, Kamis (18/3/2021) malam memang menjenguk korban penganiayaan dengan tersangka HS (54), tetangganya sendiri warga Desa Argopeni Kecamatan dan Kabupaten Kebumen.

Kapolres menjenguk bersama dengan Waka Polres Kebumen Kompol Arwansa serta pejabat utama Polres serta Kapolsek Kebumen AKP Tarjono Sapto Nugroho di bangsal Teratai RSUD Dr Soedirman Kebumen.

Dalam pertemuan itu, Piter memberi motivasi dan semangat kepada korban, serta menegaskan komitmennya untuk memproses tuntas kasus tersebut.

“Sabar ya Bu. Semoga cepat sembuh,” kata Piter kepada korban MSL (35) yang sedang terbaring setelah menjalani operasi.

Korban yang masih di bawah umur, AFA sempat menangis dan menanyakan kondisi Desa Argopeni tempat tinggalnya kepada Kapolres Kebumen.

“Argopeni sudah aman ya pak. Kangen sama kakak,” tanya korban AFA sambil menangis, karena trauma psikis. AFA yang baru berusia (8) terlihat sangat ketakutan dengan kejadian yang menimpa keluarganya.

Sebagaimana diberitakan, peristiwa penganiayaan terjadi di Desa Argopeni Kecamatan dan Kabupaten Kebumen, Rabu (17/3/2021) sore. Peristiwa menyebabkan satu warga meninggal dunia serta lima lainnya luka-luka. Penganiayaan dilakukan tersangka HS kepada keluarga Myd tetangganya yang dipicu oleh sakit hati dan dendam lama, lantaran sering dituduh mencuri listrik.

Korban meninggal Hlm (65) mengalami pendarahan serius setelah mendapat luka bacokan pada bagian bawah ketiaknya. Istri Myd, MSL (35) serta anaknya laki-lakinya AFA (8), turut menjadi korban dengan luka robek pada beberapa bagian tubuhnya setelah disabet menggunakan sabit. Korban terakhir yakni tetangga tersangka yang mencoba melerai inisial Wyd. Dia mengalami luka cukup parah setelah terkena sabit di pergelangan tangan. Sesaat setelah kejadian, para korban harus dilarikan ke RSUD Kebumen untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen dr Sri Fatmahwati kepada koranbernas.id, Jumat (19/3/2021) menjelaskan, selain mendapatkan perawatan karena lukanya, AFA juga mendapat pendampingan psikologi. Ini dilakukan untuk mengurangi trauma psikologis, karena mengalami dan menyaksikan kekerasan. (*)