Stok Minyak Goreng Curah di Sebagian Besar Penyalur Kosong

Stok Minyak Goreng Curah di Sebagian Besar Penyalur Kosong

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Minyak goreng menjadi sembako yang paling banyak dicari karena langka. Persediaan minyak goreng di agen penjualan pun juga berkurang. Sehingga ketika satu agen minyak goreng sawit curah ada stok, konsumen berebut.

Berebut membeli minyak goreng curah terlihat di sebuah agen di Jalan Kolopaking, Kebumen, Rabu (23/2/2022) siang. Puluhan orang mendatangi agen itu sambil menenteng jerigen plastik.

Muhamad Faiz, pemilik agen minyak curah di Jalan Kolopaking, mengungkapkan usahanya terakhir menerima pasokan minyak goreng dari distributor sebanyak 20 ton, Senin (21/2/2022). Sedangkan 4 agen lain stoknya kosong, sehingga wajar jika tempat penjualan miliknya lebih banyak pembelinya dibandingkan waktu sebelum harga minyak goreng naik drastis.

"Hari ini ada 50 kupon pembelian diberikan kepada pembeli," kata Muhamad Faiz.

Setiap pemegang kupon diberi hak membeli 20 liter minyak goreng curah. Antrean pembeli kali ini lebih banyak dibanding sebelum ada kenaikan harga.

Sejak ada kenaikan harga minyak goreng, tidak gampang agen mendapatkan barang. "Saya minta bantuan Dinas Perdagangan Kebumen untuk mendapatkan kiriman barang," kata Muhammad Faiz.

Beberapa pembeli sebagian besar mengaku membeli minyak goreng untuk dijual lagi di kampung. Seperti Anis, warga Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, mengaku membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 12.800 sekilo, untuk dijual kembali. Tak disebutkan, harga jual di kampung.

Pembeli Sobirin, warga Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, juga mengungkapkan hal yang sama. "Dijual ambil untung Rp 2.000 sekilo," kata Sobirin, yang sabar menunggu dilayani. Ia hanya membawa dua jerigen untuk pembelian 18 kg minyak goreng. (*)