473 Bangunan Rusak Diterjang Angin Kencang, Pemkab Gunungkidul Sediakan Dana Rp 48 Miliar

473 Bangunan Rusak Diterjang Angin Kencang, Pemkab Gunungkidul Sediakan Dana Rp 48 Miliar

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Bencana alam angin kencang yang menerjang Kapanewon Semanu Gunungkidul langsung mendapat respons pemkab setempat. Berdasarkan pendataan, tercatat 473 unit bangunan mengalami kerusakan, dengan perincian 464 rumah warga, 2 mushala, 3 balai padukuhan, 2 masjid dan 1 bangunan sekolah.

Dalam upaya mempercepat penanganan bencana ini, Bupati Gunungkidul Sunaryanta langsung menggelar rapat koordinasi Rabu (23/2/2022). Hasilnya, pemkab menetapkan status tanggap darurat bencana angin kencang di Kapanewon Semanu, dengan persediaan anggaran mencapai Rp 48 miliar.

Menurut Sunaryanta kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi itu, penggunaan dana APBD itu untuk penanganan. Terutama melakukan perbaikan bangunan yang rusak.

Skema rincinya, Sunaryanta menyebut masih harus menunggu hasil pendataan atau inventarisasi secara keseluruhan.

Adapun prosesnya dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait salah satunya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP). "Sebab ada banyak indikator, mulai cakupan wilayah terdampak sampai jumlah korban jiwa," jelasnya.

Sejauh ini, Sunaryanta mengatakan proses penanganan terus berjalan di lokasi. Bahkan bantuan juga sudah mengalir dari banyak pihak untuk warga terdampak.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho yang juga mengikuti rapat koordinasi mengatakan, pihaknya merekomendasikan penetapan status tanggap darurat tersebut. Sebab dengan demikian penanganan bisa segera dilakukan.

Menurutnya, anggaran tanggap darurat yang bisa digunakan besarannya mencapai Rp 48 miliar. Penggunaannya tetap menunggu hasil identifikasi pihak terkait.

Heri mengatakan anggaran tersebut perlu digunakan terutama untuk merehabilitasi rumah warga terdampak. Apalagi dilaporkan ada rumah warga yang ambruk pasca-diterjang angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi,  menyampaikan total bangunan yang terdampak kerusakan mencapai 473 unit.

Angka ini merupakan hasil monitoring akhir yang dilakukan pada Selasa malam. Sebagian besar kerusakan dialami rumah tempat tinggal, yang mencapai 464 unit. "Lainnya 3 unit mushola, 3 unit balai pedukuhan, 2 unit masjid, dan satu bangunan sekolah," kata Sumadi.

Berangsur Kondusif

Berdasarkan monitoring BPBD Gunungkidul situasi di Kapanewon Semanu berangsur kondusif. Menurut Sumadi warga yang sebelumnya mengungsi kini sudah kembali ke rumah.

"Sebagian warga sudah di rumah masing-masing sejak semalam, namun sebagian masih di posko bersama relawan," katanya.

Kebutuhan logistik sudah terkondisi. Mulai dari peralatan, logistik permakanan, hingga tenaga relawan yang mencukupi untuk penanganan.

“Proses penanganan masih terus berjalan. Antara lain menyisir titik terdampak yang mungkin belum tertangani hingga kembali melakukan pendataan dampak kerusakan,” jelasnya.

Lurah Pacarejo Semanu, Suhadi, mengatakan warga yang terdampak bisa menumpang sementara di rumah saudara atau tetangganya. Praktik tersebut lazim dilakukan masyarakat setempat ketika terjadi bencana.

Menurut Suhadi, hal penting yang dibutuhkan saat ini adalah proses perbaikan infrastruktur. Terutama memperbaiki rumah warga yang terdampak. Sebab kerusakan sebagian besar terjadi pada atap rumah. Dia berharap  Pemkab Gunungkidul segera mengambil langkah cepat untuk perbaikan infrastruktur.

Seperti diberitakan, ratusan rumah di dua kalurahan Kapanewon Semanu Gunungkidul hancur akibat disapu angin kencang. Di antara rumah yang hancur sebagian ambruk rata tanah, selebihnya mengalami kerusakan berat dan ringan.

Bencana alam yang terjadi Selasa (22/2/2022) itu juga merobohkan ratusan pohon. Sebagian menimpa bangunan rumah. Sebagian lagi pohon tumbang dengan posisi melintang di  jalan. Beberapa penggal jalan tertutup. Tidak ada korban jiwa. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (*)