Sertijab Gubernur, DPRD Jateng Siap Mendukung Kinerja Nana Sudjana

Soal kemiskinan, ia menilai, angkanya sudah mengalami penurunan.

Sertijab Gubernur, DPRD Jateng Siap Mendukung Kinerja Nana Sudjana
Suasana acara serah terima jabatan Gubernur Jateng. (istimewa/Dokumentasi DPRD Jateng)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumanto, menegaskan lembaga yang dipimpinnya siap mendukung kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Nana Sudjana. Selain berharap penjabat gubernur dapat tetap melanjutkan program kegiatan yang sudah ada.

"Tetap semangat untuk melanjutkan program yang sudah ditata Pak Ganjar dan DPRD, yang telah melaksanakan pembentukan perda dan APBD,” tegasnya.

Hal tersebut disampaikan seusai menghadiri acara serah terima jabatan (sertijab) gubernur di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Kota Semarang. Dalam acara itu, jabatan gubernur diserahterimakan kepada penjabat gubernur yang telah ditunjuk.

“Kami berharap, penjabat gubernur dapat meningkatkan kinerja pemerintahan. Jika ada kekurangan (kinerjanya), harus segera ditangani seperti pelayanan publik dan lainnya," kata Sumanto didampingi Wakil Ketua DPRD Sukirman dan Heri Pudyatmoko.

Tamu undangan sertijab Gubernur Jateng. (istimewa/Dokumentasi DPRD Jateng)

Diketahui bahwa Gubernur Ganjar Pranowo telah menghabiskan masa periodenya 2018 - 2023 dan digantikan Penjabat (Pj) Gubernur Nana Sudjana. Pergantian jabatan itu sesuai Keputusan Presiden Nomor 74/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pj. Gubernur, ditetapkan Presiden Jokowi pada 4 September 2023.

Pelantikan Nana dilakukan di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2023). Mendagri Tito Karnavian memimpin langsung pelantikan tersebut.

Sebelumnya Nana Sudjana menjabat sebagai Inspektur Utama Setjen DPR RI, pernah pula sebagai Kapolda Metro Jaya dan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara serta Nusa Tenggara Barat.

Dalam acara sertijab di Gedung Grhadika Bhakti Praja, Ganjar memberikan sambutannya. Mengawali, Ganjar memperkenalkan sejumlah pejabat Forkompinda Jateng, termasuk DPRD, kepada Nana Sudjana.

Jajaran Pejabat Forkompinda Jateng saat menghadiri sertijab. (istimewa/Dokumentasi DPRD Jateng)

"Sugeng rawuh di Jateng, Bapak Nana Sudjana. Saya mengerti Pak Nana juga sudah memahami Jateng dengan baik. Di sini, saya juga ingin memperkenalkan pejabat Forkompinda. Di sini ada Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD. Jangan khawatir Pak, ini DPRD-nya keren-keren, komunikasinya nggak akan sulit," kata Ganjar sembari tersenyum.

Dikatakan, selama ini pemprov fokus dalam penanganan kemiskinan dan diharapkan persoalan itu dapat segera dituntaskan. Ia berharap komunikasi yang baik antardaerah terus dibangun untuk mengatasi permasalahan atau kendala yang ada.

"Kami selama 10 tahun, yang periode pertama dengan Pak Heru dan kedua dengan Pak Taj Yasin, tetap mengusung slogan Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi. Untuk itu, saya ndherek titip Jateng. Mudah-mudahan, selama 1 tahun ke depan Pak Nana bisa membuat Jateng lebih maju," katanya.

Setelah Ganjar, giliran Nana memberikan sambutannya. Nana mengaku bahwa Provinsi Jateng sudah tidak asing lagi baginya, mengingat dirinya alumnus Akpol dan sempat bertugas di Polda Jateng.

Ganjar Pranowo menerima ucapan dari tamu undangan. (istimewa/Dokumentasi DPRD Jateng)

"Kami akan mengikuti dan lebih banyak turun ke lapangan nantinya. Kami juga mengikuti dan mengamati perkembangan Jateng selama kepemimpinan Pak Ganjar," ujar Nana.

Soal kemiskinan, ia menilai, angkanya sudah mengalami penurunan. Didukung dengan capaian kinerja yang semakin baik dan transparan sehingga mendapatkan sejumlah penghargaan.

"Keberadaan saya di sini untuk mengabdi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat demi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, kami memohon dukungan semua pihak. Kami mohon teman-teman forkompinda, mari kita tingkatkan kebersamaan karena kunci kesuksesan adalah kebersamaan. Dengan begitu, sinergitas dan soliditas bisa dipertahankan dan ditingkatkan," harapnya.

Mengenai slogan Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi, dirinya bertekad untuk mempertahankannya. Karena, persoalan korupsi seringkali terjadi.

"Saya harap kepala daerah dapat lebih memperhatikan persoalan anggaran. Saya harapkan integritas tata kelola pemerintah yang bersih dapat dipertahankan," tegasnya. (rubrik-anf)