Sempat Pesimistis Mendaftar ke Notariat UGM, Novi Lulus Cum Laude

Sempat Pesimistis Mendaftar ke Notariat UGM, Novi Lulus Cum Laude

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dulu, masuk dan kuliah di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) ibarat mimpi bagi Novia Wijayanti, remaja asal Tuban Jawa Timur. Apalagi lulus dengan predikat cum laude dari kampus ternama ini.

Tapi, pada 19 Juli 2022, impinan itu menjadi nyata. Nama Novi masuk daftar lulusan program Pascasarjana Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM dengan predikat cum laude.

Ditemui usai upacara wisuda di Auditorium Graha Sabha Pramana UGM, Novi mengaku  sangat senang, impiannya menjadi bagian dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menjadi kenyataan. Apalagi ia lulus dari program pascasarjana yang terbilang favorit.

“Dua tahun silam, mau mendaftar ke Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM rasanya deg-degan. Gak yakin bener, Mas. Bisa lulus gak ya? Masuk gak ya?” kata Novi menggambarkan kegalauannya waktu awal mendaftar ke UGM tahun 2020.

Novi sejak kecil terbilang istimewa bagi keluarga kecilnya yang sederhana di Tuban. Putri satu-satunya dari Ratih Suanjayani ini memang manja. Terutama dengan kakeknya, Onggo Prayitno atau yang lebih dikenal dengan panggilan Kong Sing.

Tapi sikap manjanya seketika hilang kalau untuk urusan sekolah. Artinya, sebagai siswa Novi kecil terbilang disiplin dan penuh semangat dalam urusan sekolah dan belajar.

Ketekuannya belajar terus dibawanya hingga menyelesaikan pendidikan di SD, SMP hingga SMA. Tak ingin berhenti setelah lulus SMA, Novi kemudian nekat menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang di Tuban. Saat kuliah inilah, Novi oleh kakeknya dikenalkan dunia baru, yakni dunia kerja.

Novi dibawa ke Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban untuk melamar kerja. Nasibnya mujur. Novi diterima dan bekerja pada bagian keuangan, persisnya sebagai kasir kelenteng.

Dari sinilah, kisah hidup Novi mulai terbangun. Selama bekerja, ketekunan dan ketelitiannya bekerja membuat Ketua Penilik Demisioner Tempat Ibadah Yayasan Tri Dharma (TITD) Alim Sugiantoro terkesan. Alim yang dikenal senang memotivasi anak-anak muda untuk terus maju dalam pendidikan, lalu mengajaknya diskusi.

“Saya diajak ngobrol dan ditanya macam-macam. Termasuk tujuan hidup dan karier. Bapak terus mendorong, selama bisa dan mampu mengapa tidak terus belajar dan belajar. Karena saya basiknya hukum, bapak mengarahkan untuk menjadi notaris. Begitu disebut notaris, saya tertarik,” kata Novi memberi penjelasan awal keinginannya kuliah di UGM.

Novia bersama ibunda Ratih Suanjayani. (warjono/koranbernas.id)

Merasa bukan target ringan, Novi sembari bekerja terus menambah pengetahuan dengan banyak berburu buku-buku tentang hukum. Maklum, di kampusnya yang lama, materi tentang hukum masih sangat terbatas. Dari buku-buku inilah, Novi berupaya menambah pengetahuan dunia hukum.

“Setiap ada waktu, di sela-sela bekerja saya sempatkan membaca dan membaca. Dan ternyata jerih payah saya terbayar. Hasil tes seleksi, saya dinyatakan lolos,” ujarnya senang.

Alim Sugiantoro selaku orang tua angkat Novi, mengaku senang dengan anak muda yang penuh semangat. Terlebih untuk urusan sekolah.

Alim yang sehari-harinya adalah pengusaha bidang properti menyadari benar, pendidikan adalah modal paling penting bagi generasi penerus. 

“Saya pasti akan beri semangat. Kalau perlu saya dukung apabila terkendala soal biaya. Saya pengin, anak-anak muda yang memang pintar jangan sampai berhenti sekolah hanya karena persoalan biaya. Sayang sekali,” kata Alim.

Bagi Novi, lulus dari Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM belum menjadi akhir. Ia akan mengikuti proses selanjutnya yakni magang selama sekitar dua tahun, sebelum akhirnya membuka kantor notaris mandiri.

“Saya pengin membuka kantor di Jogja. Mama akan saya boyong ke Jogja karena di Tuban tinggal sendirian,” tandasnya. (*)