Putri Tercinta Meninggal, Rosewarza Wakili Menerima Ijazah dari UGM
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA-- Rosewarza dan sang istri, Anizar serta satu putri bungsunya duduk di sisi timur Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (20/7/2022). Berbeda dari orang tua dan keluarga wisudawan lain yang duduk di podium lantai dua gedung itu, mereka bertiga sengaja ditempatkan pada area tersebut.
Saat MC (Master of Ceremony) membacakan Reni Sabrina sebagai lulusan Magister Administrasi Publik Fisipol UGM dengan IPK 3,64, Rektor UGM Ova Emilia secara khusus menghampiri keluarga tersebut dan menyerahkan ijazah kelulusan kepada Roserwarza, bukan kepada Reni. Laki-laki 59 tahun tersebut dan keluarganya tiba-tiba menitikkan air mata.
Kesedihan dirasakan keluarga asal Riau tersebut. Reni yang seharusnya bergembira bisa mengenakan baju dan toga, tak hadir. Perempuan kelahiran 30 Januari 1995 tersebut meninggal dunia sebelum sempat diwisuda pada 7 Juni 2022 lalu karena sakit ginjal.
"Meninggalnya Selasa 7 Juni 2022, jam 08:28 di RSU Jamil Padang karena sakit ginjal Ya itu namanya ajal, Tuhan menjemput, jadi kita relakan," ungkap Rosewarza.
Ketegaran Rosewarza bukan tanpa alasan. Putri keduanya sudah berjuang bisa menyelesaikan tesisnya selama dua tahun kuliah S2, jauh dari keluarga meski kadang mengeluhkan sakit. Reni selalu mengaku pada keluarga hanya merasakan sakit ringan selama berada di Yogyakarta.
Baru saat Reni pulang ke Riau pada Lebaran 2022, penyakit ginjal diketahui keluarga saat dia masuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Payakumbuh karena kembali mengalami sakit. Reni pun akhirnya dirujuk ke RSU Jamil Padang.
Takdir berkata lain. Selama dirawat di rumah sakit tersebut Reni mengembuskan nafas terakhirnya.
"Waktu di jogja tidak pernah mengeluh sakit parah, hanya ringan. Pernah minta uang untuk berobat tapi tidak parah. Baru saat pulang ketahuan sakit ginjal dan masuk rumah sakit dan akhirnya meninggal," jelasnya.
Rosewarza mengungkapkan, ada satu cita-cita Reni yang belum sempat tercapai. Putri tercintanya itu ingin sekali melanjutkan pendidikannya ke jenjang Doktoral (S3) di Australia.
Reni sudah mempersiapkan banyak hal untuk bisa melanjutkan kuliahnya. Bahkan belajar Bahasa Inggris secara khusus ke Malang. Reni memang dikenal anak yang berprestasi sejak SD. Dia pernah terpilih menjadi anggota Paskibraka saat masih SMA di Riau.
"Anak saya itu mandiri, meski sakit tetap belajar. Tapi ternyata (takdir berkata lain), dia sakit dan meninggal," paparnya. (*)