Seluruh Petugas Amil LazizNU Wedomartani Mendapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan

Seluruh Petugas Amil LazizNU Wedomartani Mendapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Simbolisasi penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk petugas amil di Wedomartani. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Seluruh petugas amil lapangan NU Care-LazizNU Wedomartani Ngemplak, Sleman, secara resmi masuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, dalam menjalankan aktivitasnya sebagai petugas amil, mereka mendapat proteksi atau perlindungan dari BPJamsostek, yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Ketua Tanfidziyah NU Ranting Wedomartani Ngemplak, Sufiyan Tsauri mengatakan, pihaknya memiliki petugas amil lapangan di seluruh dusun yang ada di Kalurahan Wedomartani. Mereka memiliki tugas utama untuk mengumpulkan dana infaq dan sedekah dari rumah ke rumah, sekaligus melakukan pendataan terhadap masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian.

“Sudah tentu, dalam menjalankan tugasnya, petugas kami juga memiliki risiko. Karena setiap saat mereka berkeliling dusun untuk mengumpulkan dana infak dan sedekah,” kata Sufiyan, Kamis (20/7/2023).

Menurut Sufiyan, mengikutsertakan petugas amil lapangan dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini, merupakan salah satu bentuk upaya memuliakan para petugas yang secara sukarela menghimpun dana infak dan sedekah dari para warga. Para petugas juga menjadi bagian dari perpanjangan tangan program LazizNU ke masyarakat.

“Kepesertaan para petugas amil lapangan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan merupakan hak mereka untuk mendukung program Laziznu. Untuk memproteksi bila terjadi resiko selama menjalankan tugas. Tidak hanya menghimpun dana infak dan sedekah tetapi juga program pemberdayaan Laziznu,” katanya, usai penyerahan secara simbolis kartu kepesertaan BPJamsostek untuk petugas amil, di Kantor NU Care-LazizNU Wedomartani.

Dijelaskan, penyerahan kartu kepesertaan ini dilakukan secara bertahap. Tahap awal diserahkan kartu untuk 39 orang petugas dari 90 orang petugas amil lapangan Laziznu Wedomartani. Ke depan, bukan hanya petugas amil, diharapkan para pengurus juga dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Diakuinya, tidak semua petugas amil lapangan dan pengurus memiliki kesadaran untuk menyiapkan proteksi selama bekerja. Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka para petugas amil lapangan dapat berkerja dengan aman dan nyaman.

“Program Laziznu tidak hanya mengumpulkan dana infak dan sedekah dari para warga tetapi juga melakukan program kemanusiaan dan kesehatan. Seperti pemberdayaan ekonomi, bedah rumah, operasional ambulan dan program lainnya,” kata Ketua NU Care-Laziznu Wedomartani Andre Rahmat Hidayat.

Terkait hal itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta Teguh Wiyono mengatakan kepesertaan para petugas amil lapangan NU Care-Laziznu Wedomartani merupakan langkah lanjutan. Sebelumnya, para driver ambulan NU juga menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Pemerintah, sambung Teguh memberi amanah kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja. Menurutnya, masyarakat banyak yang belum paham dengan program perlindungan ini sehingga BPJS Ketenagakerjaan berkewajiban untuk mengampanyekan.

“Harapannya, masyarakat semakin memahami manfaat BPJS Ketenagakerjaan, karena setiap pekerjaan pasti ada risikonya sehingga perlu dilindungi dengan JKK dan JKM. Sekaligus persiapkan diri di hari tua melalui JHT dan JP,” katanya. (*)