Sekretariat DPRD Sleman Studi Komparasi Penyebaran Informasi ke Lombok

Sekretariat DPRD Sleman Studi Komparasi Penyebaran Informasi ke Lombok

KORANBERNAS.ID -- Pimpinan DPRD Kabupaten Sleman dan Sekretariat DPRD Sleman mengadakan studi komparasi ke DPRD Kota Mataram dan DPRD Lombok Barat, 19-22 November 2019. Jajaran pimpinan Dewan Sleman yang ikut rombongan adalah tiga wakil pimpinan yaitu Arif Kurniawan, Sukaptono dan Tri Nugroho serta Sekwan Musta'in Aminun serta pendamping dari Sekretariat Dewan.

Studi komparasi dari DPRD Sleman tersebut dalam rangka mencari masukan atau menambah referensi tentang penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di DPRD kota Mataram dan DPRD Lombok Barat.

Di DPRD Kota Mataram rombongan dari Sleman diterima Wakil Ketua I Gde Sudiarta. Pada kesematan tersebut I Gde Sudiarta menyampaikan DPRD Kota Mataram sebagai wakil rakyat selalu memberikan laporan hasil kinerjanya pada masyarakat melalui media cetak, media elektronik dan media sosial. Selain itu juga melibatkan mahasiswa dalam pembentukan kebijakan dengan cara menerima aspirasi mahasiswa.

"Dengan demikian masyarakat akan tahu apa dan bagaimana kinerja dewan sehingga media selalu dilibatkan," kata I Gde Sudiarta.

Disampaikan Sudiarta, PAD di Kota Mataram pada tahun 2019 ini mencapai Rp 346 miliar dan terbanyak dari sektor perdagangan dan jasa. Sedangkan APBD-nya sebesar Rp 1,4 triliun. Untuk APBD tahun 2020 sudah ditetapkan Rp 1,7 triliun dan PAD-nya Rp 425 miliar.

Sedang di DPRD Lombok Barat rombongan diterima Ketua Dewan Nur Hidayah dan Wakil Ketua Nurul Adha. Nur Hidayah menyampaikan saat ini DPRD Lombok Barat sedang menyusun program kerjasama antara media dengan Dewan, meski selama ini jalinan kerjasama sudah berjalan baik. Dengan jalinan kerjasama media diharapkan kinerja DPRD Lombok Barat bisa diketahui oleh masyarakat yang diwakilinya.

Untuk APBD Lombok Barat tahun 2019 sebesar Rp 1,9 triliun dan tahun 2020 mengalami defisit menjadi sebesar Rp 1,8 triliun.

Penurunan anggaran di tahun 2020 ini disebabkan pasca gempa sektor pariwisata di Lombok Barat belum pulih. Apalagi selama ini dari sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar PAD Lombok Barat.

Sementara Arif Kurniawan menanggapi kunjungan ke Lombok ini sangat bagus karena secara umum peran media sama yaitu menyampaikan informasi ke publik apa saja yang sudah dilakukan Dewan. Apalagi, lanjut Arif, selama ini masyarakat apatis terhadap kinerja Dewan. Karena itu melalui pers sangat penting untuk menginformasikan kinerja Dewan.

"Melalui kunjungan studi komparasi ini tentu saja prinsipnya hal-hal yang baik akan diadopsi pola kebijakannya di Sleman. Konteks studinya, yang baik diambil sehingga gerak-gerik Dewan masyarakat menjadi tahu,” katanya. (eru)