Bupati Ajak 3 Pasien Corona Sarapan Gudeg Bersama

Bupati Ajak 3 Pasien Corona Sarapan Gudeg Bersama

KORANBERNAS.ID, PURBALINGGA --Tiga pasien positif Covid-19 warga Purbalingga dinyatakan sembuh. Masing-masing adalah Agus Haryanto Eko Prabowo (AHEP), warga Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Wariyah (43) warga Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan dan Hartini (15) warga Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang. Sebelumnya, mereka mendapatkan perawatan di RS Panti Nugroho.

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Hanung Wikantono dan Direktur RS Panti Nugroho dr Jusi Febrianto, ketiga pasien yang sembuh tersebut dijamu sarapan pagi nasi gudeg oleh Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) di Pringgitan, Pendapa Dipokusumo, Kamis (16/4/2020).

“Mereka dirawat di rumah sakit sejak 26 Maret lalu,” ungkap Hanung.

Menurut Hanung, ketiganya dinyatakan negatif setelah dua kali menjalani tes swab. Oleh karena itu, mereka dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Bupati Tiwi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya bersyukur bahwa tiga dari enam pasien positif Covid-19 di Purbalingga dinyatakan sembuh.

“Semoga tiga pasien lain yang saat ini masih dirawat juga dinyatakan sembuh,” ungkapnya.

Tiwi mengharapkan, tiga pasien yang sembuh tersebut bisa diterima lagi di lingkungannya. Mereka diberikan Surat Keterangan Sehat dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

Tiwi juga menyerahkan satu paket wedhang uwuh dan kain batik sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.

“Saya mohon ketiga pasien yang sembuh tetap menjaga social distancing dan menjalankan protokol kesehatan, dengan tetap tinggal di rumah selama 14 hari,” ujarnya.

Ketiga mantan pasien Covid-19, pulang diantar kepala puskesmas setempat dengan ambulance.

Direktur RS Panti Nugroho dr Jusi Febrianto menjelaskan, saat dirawat ketiga pasien tersebut kondisinya terus membaik. Mereka menjalankan tahapan penyembuhan sesuai dengan protokol petugas medis.

Pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, Agus Haryanto Eko Prabowo (37), berpesan kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah yakni menghindari kerumunan maupun menjaga jarak fisik dengan orang lain.

“Perlu dipedomani juga untuk menjaga jarak, rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun. Juga tetap tinggal di rumah bila tidak ada kepentingan yang mendesak. Berdasarkan pengalaman selama masa isolasi di rumah sakit, yang ada di pikiran adalah rindu pulang ke rumah,” jelasnya.

Selama menjalani masa isolasi di rumah sakit, Agus memanfaatkan waktu dengan aktivitas bermanfaat dan tetap berpikir positif.

“Saya gunakan untuk menghapal Al Quran tamat 30 juz. Ini salah satu hal positif yang saya manfaatkan selama menjadi pasien dalam pengawasan,” paparnya.

Pasien lainnya, Hartini (15) memanfaatkan kejenuhan menjadi PDP positif Covid-19 dengan bermain telepon genggam.

“Saya bosan sekali, sehingga saya seringkali main ponsel,”ungkapnya. (SM)