102 Tahun RS Mata Dr Yap, Dua Layanan Baru Diluncurkan
Sukses membuka klinik utama mata di Magelang, rencananya RS Mata Dr Yap juga akan membuka klinik serupa di Gunungkidul.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu rumah sakit tertua di Yogyakarta, Rumah Sakit Mata "Dr Yap" kini berusia 102 tahun. Rumah sakit yang berdiri 29 Mei 1923 itu semakin bertambah maju, ditandai peluncuran dan pengenalan dua layanan terbaru yaitu Layanan Radiologi, Klinik Estetika Mata serta pembangunan Yap Residence.
Gelaran Puncak Acara HUT ke-102 RS Mata "Dr Yap" bertema Eye Care Improvement: Transforming Health Care for Brighter Future yang berlangsung Selasa (3/6/2025) di rumah sakit setempat Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta selain diisi doa syukur dan potong tumpeng, juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat penting serta tamu undangan maupun mitra rumah sakit.
Sebut saja di antaranya Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad beserta jajaran direksi lainnya.
Tampak menyambut para tamu undangan, Ketua Umum Yayasan Dr Yap Prawirohusodo GBPH H Prabukusumo S Psi, Ketua Pembina Yayasan Dr Yap Prawirohusodo, GPH Indrokusumo, Direktur Utama RS Mata "Dr Yap" dr Erin Arsianti Sp M M Sc MPH.
GBPH Prabukusumo dan Santoso Rohmad usai menandatangani perjanjian kerja sama antara Bank BPD DIY dengan Yayasan Dr Yap Prawirohusodo. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Hadir pula Direktur Keuangan, Teknologi Informasi dan Umum Haryadi SE Akt M Ak AAAIJ CRBD, Direktur Pelayanan, Pendidikan dan Sumber Daya Manusia dr Anggun Desi Wulandari MPH maupun Ketua Panitia HUT ke-102 RS Mata "Dr Yap" Ratna Kustiawati SE.
Di hadapan tamu undangan yang memenuhi aula lantai dua rumah sakit setempat, dr Erin Arsianti sekilas menyampaikan rumah sakit tersebut yang saat ini berusia lebih dari seabad. Setelah sukses membuka klinik utama mata di Magelang, rencananya RS Mata Dr Yap juga akan membuka klinik serupa di Gunungkidul.
Awalnya, rumah sakit ini bernama Prinses Juliana Gasthuis voor Ooglijders (Rumah Sakit Putri Juliana untuk Penderita Penyakit Mata) gagasan Dr Yap Hong Tjoen.
Mengenai layanan terbaru yang diluncurkan, lanjut dokter Erin, khusus untuk layanan radiologi mengusung alat rontgen terkini yang digunakan untuk membuat gambar struktur internal tubuh dengan radiasi sinar-x.
Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi saat menghadiri Puncak Acara HUT ke-102 RS Mata "Dr Yap". (sholihul hadi/koranbernas.id)
Di sela-sela acara dia menjelaskan, alat ini dapat membantu mendeteksi berbagai kondisi medis. Seperti kondisi organ paru-paru, kelainan pada tulang dan organ dalam.
Khusus pada bagian mata, paparan sinar-x dapat mendeteksi benda asing yang mungkin berada di dalam mata. Rontgen juga dapat mendeteksi kondisi lain pada rongga mata, seperti tumor, cedera hingga kerusakan jaringan.
"Layanan radiologi yang dapat memperkuat diagnosis pemeriksaan oleh dokter spesialis mata akan semakin memperkuat branding Rumah Sakit Mata "Dr Yap" sebagai pusat layanan kesehatan mata dengan subspesialisasi lengkap," ungkapnya.
Sedangkan layanan Klinik Estetika Mata fokus pada konsultasi dokter dan tindakan bedah plastik mata bersama dokter-dokter spesialis mata subdivisi Rekonstruksi-Onkologi-Okuloplasti (ROO).
Layanan protesa
"Klinik Estetika Mata menghadirkan layanan protesa atau mata palsu berteknologi tiga dimensi. Layanan protesa dengan kustomisasi dan 3D technology ini menjadi yang pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah," jelasnya.
Disebutkan, protesa mata secara umum adalah tiruan mata yang ditempatkan di rongga mata seseorang yang sudah tidak memiliki bola mata asli akibat cedera atau penyakit.
Beberapa kondisi yang jamak menyebabkan pengangkatan bola mata adalah trauma atau cedera berat, kanker, infeksi serta nyeri mata parah seperti akibat glaukoma neovaskular.
Pemasangan protesa mata, selain dapat mempertahankan bentuk dan kondisi rongga mata, juga secara estetika dapat membantu meningkatkan percaya diri penggunanya.
Tiga dimensi
Tak hanya itu, Rumah Sakit Mata Dr YAP juga menggandeng Knoch 3D Artificial Eye untuk mengoptimalkan layanan protesa mata terkini.
Layanan tersebut mengedepankan teknologi digital tiga dimensi mutakhir dalam proses scanning maupun printing untuk memproduksi protesa dengan tingkat kemiripan dibanding mata asli di atas 95 persen.
Sedangkan GBPH Prabukusumo menyampaikan Hari Jadi ke-102 merupakan momentum bagi Rumah Sakit Mata "Dr Yap" untuk memberikan pelayanan mata yang berkualitas.
Selain berupaya mewujudkan sinergi antara kualitas sumber daya manusia dan teknologi kesehatan mata terkini, Rumah Sakit Mata "Dr Yap" juga konsisten membangun layanan prima yang dibutuhkan masyarakat agar dapat diakses oleh siapa saja.
Profesional
Menurut Gusti Prabu, upaya serta pencapaian yang sejalan dengan visi Rumah Sakit Mata "Dr Yap" yaitu menjadi pusat pelayanan dan pendidikan mata yang profesional dan terpercaya serta dapat bersaing secara global di tahun 2029.
Sebagai wujud nyata dukungan pada pengembangan pendidikan kesehatan mata, lanjut dia, dalam kesempatan itu diperkenalkan pembangunan Yap Residence. Para tamu undangan diajak meninjau lokasi maupun lingkungan rumah sakit yang asri dan beberapa bangunannya merupakan cagar budaya.
Yap Residence merupakan wahana yang diproyeksikan sebagai penopang "Grha Pendidikan" sebagai pusat pendidikan dan penelitian di lingkungan Rumah Sakit Mata "Dr Yap".
Yap Residence juga dicanangkan sebagai hunian terpadu bagi peserta didik maupun pengajar di rumah sakit tersebut. Lokasinya hanya beberapa langkah dari kompleks rumah sakit sehingga memudahkan akses demi kelancaran proses belajar-mengajar.
Kerja sama
Selain itu, puncak peringatan HUT ke-102 Rumah Sakit Mata "Dr Yap" juga menjadi momentum memperkuat hubungan dengan mitra strategis demi pelayanan kesehatan mata yang lebih aksesibel.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Bank BPD DIY) dengan Yayasan Dr Yap Prawirohusodo.
Dilakukan pula penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) bidang kesehatan dari Bank BPD DIY berupa satu unit "Mobil Oftalmologi Sosial" untuk mendukung program promosi kesehatan serta kegiatan sosial yang diinisiasi oleh Rumah Sakit Mata "Dr Yap".
Gusti Prabu berharap Rumah Sakit Mata "Dr Yap" dapat semakin nyata memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan mata. Harapan serupa disampaikan Walikota Hasto Wardoyo maupun Dirut Bank BPD DIY Santoso Rohmad. (*)