Bupati Sunaryanta Hadiri Rapat Anggota Tahunan Ikatan Keluarga Gunungkidul di Jakarta

Bupati Sunaryanta Hadiri Rapat Anggota Tahunan Ikatan Keluarga Gunungkidul di Jakarta

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) menyelenggarakan serangkaian acara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 IKG. Acara tersebut berlangsung di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Taman Mini Indonesia Indah (TMII),  Sabtu (17/12/2022).

Dimulai Sabtu siang, IKG menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menjadi amanat dari AD/ART IKG. Rapat kali ini dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan, Pembina dan Pengawas, Badan Pengurus Harian, 18 Koordinator Kapanewon (Korkap) IKG serta 7 Koordinator Wilayah (Korwil) IKG.

Selain itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta juga hadir bersama sekitar 30 orang dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Gunungkidul.

Tema RAT IKG tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya yakni Semangat Membangun Omah IKG, dengan tujuan utama melakukan evaluasi program setahun berjalan dan menyepakati serta menguatkan program Ikatan Keluarga Gunungkidul ke depan.

Ketua Umum IKG, Drs Edy Sukirman MM,  menyampaikan apresiasi atas dukungan segenap pengurus IKG di tingkat BPH, Koordinator Kapanewon, Koordinator Wilayah dan sayap-sayap organisasi lainnya.

Secara total, di bawah IKG terdapat 1.600 perkumpulan atau organ yang secara bersama-sama merancang dan menjalankan programnya untuk kemajuan IKG, Gunungkidul dan Yogyakarta.

Lebih jauh, Edy Sukirman menjawab ragam masukan dan pertanyaan dari perwakilan Korkap dan Korwil, mulai dari optimalisasi kegiatan di Omah IKG maupun program-program prioritas yang masuk lima prioritas utama yakni bidang sosial, bidang seni dan budaya, bidang pendidikan, bidang olahraga dan bidang ekonomi.

“Untuk bidang sosial, IKG telah melakukan banyak hal khususnya peduli kemanusiaan dan semangat saling bantu. Kemudian bidang seni dan budaya, PS IKG sudah semakin eksis nguri-uri ragam seni budaya warga Gunungkidul yang ada dalam wadah IKG di Jabodetabek. Bidang pendidikan juga sudah maju pesat mulai dari program PAUD, TK, SD dan SMP,” jelasnya.

Edy menambahkan, bidang olahraga sudah berjalan dengan baik dan sangat inovatif. “Di bidang ekonomi kita punya Koperasi Jasa IKG. Ke depan, untuk bidang pariwisata, melalui Ketua 5 IKG akan membentuk Travel IKG. Semua itu dalam upaya mengembangkan, membangun dan menguatkan IKG dari berbagai sektor. Tujuan utamanya adalah untuk kesejahteraan bersama warga IKG dan Gunungkidul,” kata dia.

Sementara itu, Sunaryanta menilai RAT serta HUT ke-52 terasa istimewa di mana IKG sedang melaksanakan, mengajak rombongan sebanyak 32 orang pejabat di Pemkab Gunungkidul.

Menurut bupati, usia IKG yang setengah abad ini tetap senantiasa mengedepankan semangat guyub rukun dan gotong royong. “Semangat ini sangat terasa hadir di tengah masyarakat Gunungkidul maupun secara khusus warga IKG,” ucapnya.

Tantangan kemiskinan

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul saat ini mencapai 5,20 persen. Namun demikian tantangan yang dihadapi pemerintah daerah masih sangat besar, salah satunya masalah kemiskinan, investasi dan lainnya.

“Kemiskinan di Gunungkidul saat ini masih pada angka 17 persen, namun demikian pada tahun 2024 nanti survei dari BPS akan keluar, dan saya yakin angka kemiskinan di Gunungkidul akan menurun. Untuk menurunkan angka kemiskinan, pemerintah daerah melakukan intervensi dalam hal pembangunan,” jelas Sunaryanta.

Selain kemiskinan, dia juga menjelaskan seputar investasi di Gunungkidul. Prinsip, pemerintah daerah sangat berhati-hati atas masuknya investasi ke Gunungkidul. Investasi di Gunungkidul adalah rintisan investasi.

“Kenapa rintisan investasi? Karena saya melihat angka kemiskinan kita masih di 17 persen, kalau kita dorong dan akomodir semua investor masuk Gunungkidul, pasti yang akan terdampak pertama kali adalah saudara-saudara kita yang 17 persen tersebut. Dan ini yang saya jaga agar masyarakat Gunungkidul suatu ketika jangan sampai tersisih dari bumi yang kita cintai. Jadi bukan saya tidak bisa mendapatkan investor dengan cepat, namun pertimbangannya adalah dampak dan kesiapan SDM yang 17 persen tersebut,” jelas Sunaryanta.

Rapat Anggota Tahunan (RAT) Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) di TMII Jakarta. (istimewa)

Terkait sering adanya informasi miring tentang Gunungkidul yang tidak berdasarkan data dan fakta bahkan menyesatkan, bupati meminta keluarga besar IKG senantiasa bijak. Jika mendapatkan informasi yang tidak jelas agar segera melakukan konfirmasi ke kepala dinas atau langsung ke bupati.

“Saya minta untuk keluarga besar IKG jika mendapat informasi yang miring terkait Gunungkidul silakan langsung berhubungan dengan kepala dinas atau langsung ke saya, baik itu tentang investasi atau lainnya. Kemudian terkait peran IKG di Gunungkidul, saya sampaikan, mari berkolaborasi, silakan membuat Konsorsium IKG untuk berinvestasi di Gunungkidul, atau juga secara individual, sehingga investor di Gunungkidul adalah orang Gunungkidul sendiri,” ungkap Sunaryanta.

Sekretaris Jenderal IKG, Sastro Harjanto, menyampaikan dalam RAT dibahas secara lengkap rencana kerja. Berbagai hal yang belum terselesaikan pada RAT kali ini akan dilakukan secara khusus dengan waktu yang khusus.

Kemudian, terkait dengan spirit HUT ke-52 IKG, Sastro mengharapkan pengurus BPH, Korkap dan Korwil senantiasa menanamkan semangat guyub rukun serta menguatkan tekat bersama membangun Omah IKG.

Selain itu, Sastro juga menyampaikan bersamaan dengan RAT juga dilaksanakan pengukuhan Paguyuban Dosen dan Guru IKG secara langsung oleh Ketua Umum dan Sekjen IKG yang disaksikan Bupati Gunungkidul.

Humas IKG, Tarsih Ekaputra, dalam kesempatan yang sama menyampaikan, selain melakukan evaluasi program setahun berjalan dan penguatan kembali program prioritas seperti yang disampaikan ketum dan sekjen, dia juga menyampaikan kehadiran Bupati Gunungkidul beserta rombongan merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kepada IKG.

IKG diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan mengkomunikasikan ragam kebijakan pemerintah daerah, sehingga meminimalisir ragam isu negatif. (*)