Anggota DPR RI Sukamto Sebut Pengawasan Obat dan Makanan Kuncinya pada Ibu-ibu

Jika minum obat tradisional menimbulkan efek cepat, patut diduga ada penambahan BKO.

Anggota DPR RI Sukamto Sebut Pengawasan Obat dan Makanan Kuncinya pada Ibu-ibu
Anggota Komisi IX DPR RI H Sukamto SH memberikan pengarahan pada Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat, Rabu (20/3/2024), bekerja sama dengan BB POM di Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN –  Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H Sukamto SH, menyebutkan kaum perempuan terutama para ibu-ibu memiliki peran penting membantu pemerintah di dalam pengawasan obat dan makanan.

Hal itu disampaikan Sukamto saat memberikan sambutan dan pengarahan sekaligus memandu jalannya dialog Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat, Rabu (20/3/2024), di Balai Aspirasi Masyarakat Purwosari Sinduadi Sleman.

“Pengawasan makanan dan obat itu kuncinya ada pada ibu-ibu,” ungkap Sukamto di hadapan ratusan perwakilan anggota Muslimat NU Kabupaten Sleman.

Contoh peran yang paling sederhana, lanjut Sukamto, adalah saat puasa Ramadan seperti sekarang ini. Bagaimana para ibu menyajikan menu berbuka puasa untuk keluarganya.

Sukamto berpesan, kolak kenthel, goreng-gorengan maupun sayur kuah kental untuk sajian berbuka puasa memang enak dan  lezat. Namun demikian, anggota Komisi IX yang salah satunya membidangi kesehatan itu mengingatkan kesehatan juga perlu dijaga antara lain melalui pola makan yang benar dan proporsional.

Sesi foto bersama narasumber dan tamu undangan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat, Rabu (20/3/2024), di Balai Aspirasi Masyarakat Purwosari Sinduadi Sleman. (istimewa)

Apabila ada yang terkena diabetes, disarankan saat berbuka puasa minum teh hangat sedikit manis. Biar pun hanya secuil, usahakan tetap mengkonsumsi buah. “Jangan langsung kolak sak mangkok gedhe,” kata Sukamto disambut tawa peserta sosialisasi.

Prinsip lainnya, lanjut dia, bagi yang sudah berumur ada baiknya mengurangi garam, gula, karbohidrat dan gorengan. Sebagai gantinya perbanyak makan sayur dan buah.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo, mengakui Balai POM memang tidak bisa bekerja sendiri melaksanakan tugas pengawasan.

Selain butuh peran masyarakat dengan cara mengenali izin edar obat, menurut Bagus, peran pengawasan juga dilakukan oleh pelaku usaha termasuk produsen, distributor maupun retail.

Masing-masing punya peran mengawasi produk yang beredar mulai dari obat, pangan, kosmetik, obat tradisional maupun suplemen kesehatan.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo menyampaikan materi KIE. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Di hadapan peserta, Bagus berbagi tips supaya terhindar dari obat palsu jamu tradisional yang mengandung bahan kimia obat atau BKO.

“Jika minum obat tradisional menimbulkan efek cepat, patut diduga ada penambahan BKO. Yang bikin cespleng itu adalah BKO yang dicampurkan tanpa diketahui dosisnya,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat jangan mudah tergiur dengan promo obat maupun kosmetik murah yang sering ditawarkan melalui online. “Karena tidak bisa melihat fisiknya kecuali hanya gambar, setelah (barang) diterima ternyata berbeda dan mengandung bahan berbahaya,” kata dia.

Selanjutnya, Bagus juga mengingatkan untuk menjaga makanan supaya terhindari dari cemaran fisik dan cemaran kimia.

“Lima kunci keamanan pangan untuk mencegah kontaminasi adalah menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dengan matang, masak dengan benar, jaga pangan pada suhu aman serta gunakan air dan bahan baku yang aman,” tambahnya.

Hadir pula Ketua Komisi C DPRD Sleman Rahayu Widi Nuryani. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang terpilih menjadi anggota DPRD DIY dari dapil Sleman itu menyampaikan apresiasi atas program-program anggota Komisi IX DPR RI Sukamto yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Program ini sangat penting dan bermanfaat,” ungkapnya seraya menyampaikan apresiasi untuk ibu-ibu Muslimat yang telah mendukungnya hingga dirinya terpilih menjadi anggota DPRD DIY.

Pada akhir kegiatan, Sukamto menyatakan siap maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman 2024. Pensiun Polri itu pun meminta kesanggupan dukungan dari Muslimat NU dengan penuh keyakinan dan tanpa ada keragu-raguan. “Muslimat NU akan lebih hebat lagi kalau saya menjadi calon bupati Sleman,” kata Sukamto. (*)