Polisi Ini Terketuk Hatinya Bagikan Sembako untuk Mahasiswa yang Tidak Mudik

Polisi Ini Terketuk Hatinya Bagikan Sembako untuk Mahasiswa yang Tidak Mudik

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Seorang anggota polisi Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) 61, Heni Agus Sunandar SIK MH, terketuk hatinya membantu mahasiswa perantauan di Yogyakarta yang tidak mudik pada libur Lebaran Idul Fitri.

Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama sekaligus wujud amalan utama pada bulan suci Ramadan 1442 H, dengan menggandeng UMKM perwira yang berdinas di Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Ditpamobvit) Polda Kalimantan Barat ini memberikan bantuan paket sembako.

Bantuan tersebut salah satunya diserahkan di Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat (Kalbar). Setiap paket berisi beras tiga kilogram, minyak goreng, sarden, masker dan hand sanitizer.

Mengingat jarak yang jauh serta masih pandemi, prosesi penyerahan paket sembako dilakukan secara virtual, dengan pelaksana UMKM di Yogyakarta yang digandeng sebagai mitra,  dengan menggunakan produk-produk lokal.

Bantuan ini jangan dinilai dari jumlahnya tetapi semangat untuk berbagi kepada sesama khususnya mahasiswa dan pelajar. Tujuannya untuk memberi semangat para mahasiswa perantauan supaya bisa merayakan lebaran di Kota Pelajar. Dengan tidak mudik mereka ikut berkontribusi mencegah Covid-19.

Heni Agus Sunandar dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial. Dia rajin menyantuni yatim piatu. Rasa simpati, perhatian serta kepedulian itulah yang menggerakkan hatinya melakukan bakti sosial membagi paket sembako untuk mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung dan terpaksa harus tinggal di Kota Yogyakarta.

Dipilih kalangan mahasiswa karena mereka merupakan agen perubahan sekaligus sebagai generasi mendatang bangsa. Kota Yogyakarta yang menjadi pilihan belajar para mahasiswa adalah miniatur Indonesia.

Artinya, penting untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, salah satunya melalui Gerakan Peduli Sesama Pelajar atau Mahasiswa.

“Ini bentuk kepedulian kepada sesama pelajar, sebab para mahasiswa ini banyak yang tidak mudik, untuk memberi semangat bahwa bulan Ramadan itu membawa berkah bagi siapa saja,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (29/4/2021).

Penyerahan bantuan untuk Panti Asuhan Tunas Melati Kota Pontianak. (istimewa)

Dia berharap mahasiswa di perantauan bisa menjadi contoh kepatuhan terhadap protokol kesehatan. “Saya berharap mahasiswa perantauan di Yogyakarta bisa memberi contoh untuk selalu mematuhi aturan protokol kesehatan, seperti tidak mudik lebaran, untuk menekan penyebaran Covid19,” ungkap Heni Agus Munandar.

Harapannya pula, kepedulian ini sebagai pemicu semangat para pelajar dan mahasiswa perantauan untuk tetap belajar meski di tengah pandemi. Tak lupa dia berpesan agar para mahasiswa bisa sukses belajar di Yogyakarta sehingga nantinya bisa kembali ke kampung halaman, membangun daerahnya.

Tak hanya kepada para mahasiswa, Heni Agus Munandar sebelumnya berbagi kepada para anak yatim piatu. Salah satunya di Panti Asuhan Tunas Melati Kota Pontianak, berupa paket berisi beras, sirup serta santunan berupa uang kepada sekitar 27 anak asuh.

“Saya bersyukur bisa seperti sekarang ini. Selagi saya bisa dan mampu kenapa tidak membantu, ya sebisa saya. Bukankah mencintai anak anak yatim piatu itu untuk mengasah rasa kemanusiaan kita, di mana pun kita hidup dan tinggal, saya berharap bisa beramal,” ucapnya. (*)