Bersama Chef dari ICA, Anak-anak Panti Ini Belajar Membuat Donat

Bersama Chef dari ICA, Anak-anak Panti Ini Belajar Membuat Donat

KORANBERNAS.ID, BANTUL—Anak-anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Al Dzikro Bantul, terlihat antusias belajar membuat donat, Rabu (22/12/2021). Mereka langsung praktik dengan bimbingan dari para chef berpengalaman yang tergabung dalam wadah Indonesian Chefs Association (ICA).

Kegiatan belajar memasak ini, merupakan bagian dari bakti sosial Badan Pengurus Daerah (BPD) ICA DIY. Kegiatan tersebut, digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Ibu. Selain mengajari anak-anak panti memasak donat, ICA juga menyalurkan bantuan dan bingkisan, yang diharapkan dapat meringankan kebutuhan panti dan membuat senang anak-anak panti.

Chef Made Witara dalam kesempatan ini menyampaikan, menjadi seorang chef merupakan profesi yang mulia. Dalam kondisi apapun, memasak tetap harus dilakukan. Selain itu, melalui makanan yang dimasak ini, mereka nantinya akan ikut berkontribusi menyehatkan masyarakat.

“Kini chef dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Semua bidang usaha memerlukan kehadiran chef. Sehingga menjadi seorang chef harus dapat diandalkan dan mampu menguasai dunia masak memasak dengan baik,” katanya.

Dalam rilisnya, Kamis (23/12/2021), Ketua panitia kegiatan sosial, Nur Wahyuni mengatakan, edukasi tentang memasak ini sangat baik bagi anak-anak panti asuhan. Dengan memiliki keterampilan memasak, diharapkan akan berguna bagi mereka saat besar nanti.

“Anak di panti asuhan dapat belajar banyak tentang memasak dari mulai menyiapkan bahan-bahan, mengolah hingga nantinya masakan siap untuk disajikan. Semua kami ajarkan agar nantinya mereka dapat menerapkannya di panti atau dimanapun mereka nanti berada,” kata Yuyun panggilan akrab Nur Wahyuni.

Ia mengatakan, tujuan dari aksi ini tidak hanya memberi bekal kepada anak-anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana cara berwirausaha atau berbisnis kuliner. Bisnis kuliner menurutnya, saat ini berkembang pesat dan seakan tak tergoyahkan oleh pandemi.

Kondisi pasar tersebut yang harus dibaca sebagai sebuah peluang usaha. Dengan bekal dan kemampuan yang cukup, maka hal itu akan dapat terwujud untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tentunya kita mengedukasi sesuai profesi sebagai seorang chef, tentang bagaimana menyajikan makanan dan siap untuk dinikmati. Satu yang tak boleh ketinggalan, yakni dalam setiap olahan harus memiliki nilai gizi yang tinggi,” imbuhnya.

Yuyun berharap, setelah mendapat ilmu singkat ini anak-anak Panti Asuhan Yatim Piatu Al Dzikro dapat tertarik untuk mengeluti dunia masak memasak. Terlebih lagi jika kegemaran ini dapat dikembangkan, anak-anak dapat melanjutkan belajar berwirausaha di bidang kuliner.

Dalam pelatihan memasak ini anak-anak panti asuhan diajarkan untuk membuat donat. Proses pembuatan dilakukan langsung oleh anak. Sejak membuat adonan, membentuna hingga emasak dan menghias donat yang sudah matang, dibimbing oleh chef yang berpengalaman. (*)