Awalnya Kumuh, Kini Padukuhan Pedak Baru Tertata dan Sehat
Wilayah strategis ini berbatasan tiga wilayah yakni Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Padukuhan Pedak Baru Kalurahan Banguntapan Bantul awalnya merupakan kawasan kumuh. Kini, menandai Program 100 Hari Kerja Bupati Bantul-Wakil Bupati Bantul, kawasan itu berubah menjadi tertata dan sehat.
Selesainya penataan permukiman kumuh itu ditandai dengan launching Rabu (28/6/2025). Peresmian dilakukan langsung Bupati H Abdul Halim Muslih didampingi Wakil Bupati Aris Suharyanta MM serta jajaran Forkopimda Bantul, para kepala OPD dan masyarakat setempat.
Abdul Halim Muslih menandatangani prasasti dan melakukan pengguntingan bunga sekaligus sebagai langkah awal kawasan Pedak Baru yang semula memiliki akses jalan sempit, banyak sampah dan saluran air tidak bersih, saat berubah drastis.
Terlihat lingkungan menjadi tertata, akses jalan lebar dan diperkeras, saluran air bersih, rumah-rumah rapi dan ada besi tempat tanaman bunga mengitari permukiman.
Pengguntingan pita menandai peresmian selesainya penataan kawasan Pedak Baru Banguntapan Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Lurah Banguntapan, Basirudin, Padukuhan Pedak Baru masuk wilayah kumuh di Kabupaten Bantul berdasarkan SK Bupati Nomor 10 Tahun 2021.
"Wilayah triangle ini strategis berbatasan tiga wilayah yakni kabupaten Bantul, kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Alhamdulillah terima kasih kepada Pak Bupati dan seluruh jajaran serta OPD terkait, pemerintah pusat, perguruan tinggi, CSR Bank BPD DIY serta Cat Avian sehingga wilayah kami tertata indah," katanya.
Termasuk pinggiran bantaran Sungai Gajah Wong terlihat ruas jalan yang awalnya hanya bisa dilewati pejalan kaki atau sepeda motor, kini lebar dan kendaraan roda empat bisa masuk.
Begitu pula lingkungan yang dulu sering banjir akibat luapan dari saluran pembuangan air atau banjir saat hujan, sekarang telah bersih sehingga warga bebas dari kemungkinan terkontaminasi bakteri e-coli akibat air yang kotor.
Tari kreasi baru oleh warga Pedak Baru Banguntapan Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
"Sekarang Pedak Baru menjadi kawasan yang aman, nyaman, asri dan istimewa," kata Basirudin.
Dia berpesan kepada masyarakat Pedak Baru untuk berpartisipasi menjaga lingkungan agar tetap bersih aman dan nyaman ditinggali. Peran mereka sangat penting untuk menjaga Pedak Baru menjadi hunian yang semakin berkualitas dan maju.
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho, menjelaskan Pedak Baru menjadi salah satu kawasan kumuh di Bantul. Total lokasi kumuh ada pada 31 titik yang tersebar di tujuh kapanewon dengan luasan 330,26 hektar.
Pedak Baru seluas 1,83 hektar dihuni 293 jiwa atau 130 KK. Penataan kawasan Pedak Baru menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat Rp 3,845 miliar, APBD Bantul Rp 1,708 miliar serta dana CSR dari Bank BPD DIY Rp 200 juta dan bantuan dari Cat Avian.
Penghijauan kawasan
Pembangunan di antaranya berupa pengecatan talud sepanjang 197 meter, pembangunan jalan dan drainase sepanjang 110 meter, bedah tiga rumah tidak layak huni (RTLH), pembuatan ruang terbuka publik, pengurusan HGB 50 bidang, penghijauan kawasan dan penyelesaian kekancingan tanah.
Menandai 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Bantul, lanjut Ari Budi, tidak hanya peresmian di kawasan Pedak Baru tapi bupati juga melakukan peresmian jalan Sindet (Jetis) - Plencing (Imogiri), peresmian jalan hasil padat karya di Kepuh Wetan Wirokerten Banguntapan.
Pada saat yang sama diserahkan sertifikat graduasi dari Program Keluarga Harapan (PKH) untuk pengentasan kemiskinan, simbolis penyerahan RTLH di 5 kalurahan dan penyerahan CSR Bank BPD DIY kepada masyarakat Pedak Baru untuk peningkatan kualitas hidup di sana.
Bupati mengatakan berbagai program yang telah dilaksanakan memiliki tujuan peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Bantul.
Secara bertahap
"Terkait kawasan kumuh kami tentu secara bertahap akan menyelesaikan semua dan mudah-mudahan sebelum masa kepemimpinan kami habis kawasan kumuh sudah tertangani semua," kata bupati.
Penataan kawasan kumuh akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya peningkatan derajat kesehatan masyarakat maupun menambah kesejahteraan.
"Ketika jalan-jalan itu dibuat lebih lebar maka akses kan mudah. Misalnya untuk akses mobil pemadam kebakaran," katanya. (*)