Pedagang Kambing Legendaris di Kebumen Bertahan dengan Cara Berjualan di Rumahnya
Lansia itu tidak mengkambinghitamkan banyak masyarakat memilih sapi sebagai hewan kurban.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Sosok Solihin (82) bisa disebut pedagang kambing legendaris di Kabupaten Kebumen. Pria yang saat ini berusia 82 tahun itu memulai usaha itu ketika masih remaja sekitar tahun 1952.
Sejak tahun 1980 sampai sekarang dia memilih bertahan dengan cara berjualan di rumah tinggalnya. Model berdagang seperti ini menjadikan omzet usahanya terus menurun, di tengah persaingan usaha dengan pedagang kambing generasi baru.
"Sampai hari ini laku lima ekor kambing untuk kurban," kata M Solihin kepada koranbernas.id, Selasa (3/6/2025).
Dia berharap sebelum hari H Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2023), kambing yang laku semakin bertambah.
Sampai Rp 5 juta
Jauh hari sebelum Idul Adha, Solihin menambah kambing dagangannya. Di kandang, yang bersebelahan dengan rumah tinggalnya di Kelurahan Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, tepatnya di pinggir jalan lingkar selatan Kota Kebumen tersedia 85 ekor kambing berbagai jenis.
Kambing dijual dari Rp 3 juta sampai dengan Rp 5 juta. "Harga tiga jutaan paling banyak dibeli," kata Solihin.
Pedagang dengan pendengaran yang relatif masih baik itu mengetahui ada dua pesaing usahanya di jalan lingkar selatan Kota Kebumen, yaitu pedagang musiman maupun pedagang yang keluar masuk desa menawarkan kambing untuk kurban.
Dia bertahan dengan model usahanya menunggu pembeli di rumah. Model usaha semacam itu relatif membuatnya kalah bersaing dengan model penjualan pedagang generasi baru.
"Harga kambing, sudah termasuk ongkos kirim sampai di rumah pembeli. Kambing dikirim paling lambat sehari sebelum Idul Adha," ujar Solihin.
Mulai menurun
Menurut dia, penghasilan dari penjualan hewan kurban mulai menurun tahun 2024. Tahun lalu, sebanyak 50-an ekor kambing laku untuk hewan kurban.
Lansia itu tidak mengkambinghitamkan banyak masyarakat memilih sapi sebagai hewan kurban.
Pilihan itu berdampak pada turunnya omzet penjualan kambing untuk kurban. Tujuh orang membeli seekor sapi sebagai hewan kurban.
Masa kejayaan sebagai pedagang kambing untuk sementara surut, di tengah berkembangnya usaha yang sama dengan model lebih kompetitif. (*)