Sekolah Vokasi Diharap Mampu Ciptakan Inovasi Dukung Ketahanan Pangan

Sekolah Vokasi Diharap Mampu Ciptakan Inovasi Dukung Ketahanan Pangan
Suharso Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas, bersama rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memberikan apresiasi dan harapan tinggi terhadap Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam upaya menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung ketahanan pangan nasional.

Pada kunjungan ke sekolah tersebut pada Selasa (26/9/2023), Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa sekolah vokasi memiliki potensi besar dalam menghasilkan inovasi yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

“Inovasi, seperti yang kami lihat, bisa lahir dari sekolah vokasi, terutama dalam sektor pertanian. Bagaimana kita dapat mencegah hilangnya keanekaragaman hayati agar ketahanan pangan kita terjaga,” ungkap Menteri Suharso.

Salah satu contoh inovasi yang disebut adalah penggunaan robot atau Radio Frequency Identification (RFID) yang dapat digunakan untuk memonitor nutrisi dan kesehatan ternak.

“Sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan produktivitas peternakan di Indonesia,” imbuhnya.

Suharso juga mengapresiasi perkembangan pesat Sekolah Vokasi UGM, yang dianggap luar biasa. Ia berharap bahwa sekolah vokasional ini dapat menjadi contoh yang diikuti oleh universitas-universitas lain di Indonesia.

“Ini mendekatkan penguasaan ilmu pengetahuan secara teoritis dan praktis, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah berkontribusi dalam masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menteri Suharso menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang ahli di berbagai sektor industri, khususnya industri manufaktur. Hal ini sejalan dengan upaya Bappenas untuk meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Kami berfokus pada Human Capital Index untuk mengukur kapasitas sumber daya manusia kita. Ini adalah langkah penting menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Kunjungan ini juga diakhiri dengan penjajakan kerjasama antara Bappenas dan UGM, termasuk rencana untuk membuka jurusan baru di Sekolah Vokasi UGM yang berkaitan dengan manajemen risiko infrastruktur publik.

Selain itu, ada niat untuk mendirikan “sister university” dengan dukungan dari industri besar berkelas dunia untuk memperkuat Sekolah Vokasi UGM dalam hal vokasional dan eksperiensial. (*)