Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Masih Penuh Tantangan

Kepemimpinan Indonesia di ASEAN Masih Penuh Tantangan
Dr Dafri Agusalim, Pakar Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Indonesia memegang peran yang signifikan dalam mengarahkan agenda kawasan ini menuju pemulihan ekonomi yang kuat dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan berkelanjutan di seluruh dunia.

Dengan ekonomi terbesar kelima di dunia senilai sekitar 3,3 triliun USD, serta melibatkan mitra ekonomi ASEAN senilai 84,6 triliun USD pada tahun 2021, Indonesia berperan sebagai pendorong utama dalam kerja sama regional. Namun, tantangan yang dihadapi ASEAN tidak bisa diabaikan.

Dosen Hubungan Internasional UGM, Dr. Dafri Agusalim, menyoroti beberapa masalah seperti friksi dalam isu Laut China Selatan dan krisis di Myanmar yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi organisasi ini.

“ASEAN sebenarnya telah berhasil mengatasi beberapa konflik regional, bahkan melebihi prestasi Uni Eropa di Eropa. Meskipun begitu, tantangan identitas dan masalah seperti kasus Myanmar masih menjadi fokus perhatian,” paparnya, Selasa (26/9/2023).

Kasus Myanmar, lanjut Dafri harus menjadi sorotan utama dalam agenda ASEAN. Kendati organisasi ini mampu meredam konflik, penyelesaiannya belum tentu mudah. Terkadang, masalah tersebut harus dibawa ke mahkamah internasional seperti yang terjadi dalam kasus Sipadan Ligitan.

“Isu narkotika dan drug trafficking juga menjadi perhatian ASEAN, meskipun kebijakan bersama telah disepakati, implementasinya masih menemui kendala,” ujarnya.

Ada asumsi bahwa negara-negara tetangga kurang peduli atau bahkan membiarkan peredaran narkotika bisa masuk ke Indonesia. Hal ini mungkin karena biaya penanganannya yang tinggi serta berpotensi memicu keretakan hubungan internasional.

“Contoh nyata penanganan pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa ASEAN belum sepenuhnya mampu mengatasi krisis tersebut dengan efektif,” kata dia.

Peran Indonesia sebagai pemimpin regional berperan besar dalam menjaga stabilitas ASEAN. Namun, tantangan yang dihadapi ASEAN, termasuk perbedaan dalam kepemimpinan yang bergantian dan masalah implementasi kebijakan, tetap menjadi fokus perhatian.

Tantangan ke depannya bagi ASEAN dan Indonesia sangat besar, termasuk masalah lingkungan seperti kebakaran hutan yang berdampak pada negara-negara tetangga. Pentingnya pemimpin yang kuat untuk menyatukan ASEAN dan menghadapi tantangan bersama tidak bisa diabaikan.

“Indonesia tetap menjadi penentu arah dalam banyak hal, meskipun perlu terus dievaluasi. Upaya bersama dan tindakan lebih lanjut harus diambil untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk kejahatan siber yang semakin merajalela,” tutupnya. (*)