Saat Pandemi, Guru Membuat Buku

Saat Pandemi, Guru Membuat Buku

KORANBERNAS.ID,WATES -- Sebanyak 8 guru dari MTsN 6 Kulon Progo melakukan gerakan sedekah buku karya mereka sendiri ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo, Senin (14/12/2020). Sedekah diterima Kepala Dinas Drs. R. Agus Santosa,MA didampingi Kepala Bidang Perpustakaan Siti Nurhayati, SIP di di aula setempat, Adapun delapan guru yang menyedekahkan buku adalah Dra. Siti Mahmudati, MA, Marwati,S.Pd, Ani Romadhoni, S.Pd, Nursinah, S.Pd, Tuti Wahyuni, S.Pd, Supiyati, S.Pd, Miftakhul Munir, S.Ag dan Drs. Sutanto .

“Gerakan ini adalah sebagai upaya meningkatkan semangat membaca atau budaya literasi di tengah masyarakat,” kata salah satu guru Susanto dalam rilis ke redaksi koranbernas.id.

Buku yang mereka sedekahkan ada 15 buku diantaranya berjudul Kerinduan dan Kenangan karya Nursinah, Pahlawan Ketapel, karya Sutanto), Mind Map untuk Pembelajaran Menulis Teks Bahasa Inggris karya Marwati, Catatan Mama karya Ani Romadhoni dan juga beberaa butu antologi. dan sisanya beberapa buku antologi.

Selama pandemi, lanjut Sutanto beberapa guru membuat buku solo maupun antologi diantaranya Siti Mahmudati,MA (1 solo, 12 antologi), Drs. Sutanto (3 solo,18 antologi), Ani Romadhoni, S.Pd (1 solo, 13 antologi), Marwati,S.Pd (2 solo, 3 antologi), Nursinah,S.Pd (1 solo, 11 antologi), Tuti Wahyuni, S.Pd ( 4 antologi). Kolaborasi dengan siswa telah terbit buku kumpulan puisi Menguntai Kata Menebar Asa melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo Agus Santosa menyambut hangat kehadiran para guru di kantornya. “Program sedekah buku yang dilakukan sangat bagus karena itu wujud nyata gerakan literasi. Apa yang dilakukan guru MTsN 6 ini patut dicontoh sekolah/ madrasah lain dan dapat menambah koleksi buku di perpusda. Saya berharap guru di Kulon Progo dapat menambah konten lokal,” imbuhnya.

Agus meminta kepada guru yang hadir, untuk turut berpartisipasi dalam aplikasi iKulonprogo. Aplikasi ini merupakan perpustakaan digital yang diluncurkan untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada.

Selain melakukan sedekah buku, rombongan juga berkonsultasi terkait hal-hal yang terkait akreditasi perpustakaan. Untuk akreditasi, Kabid Perpustakaan Siti Nurhayati yang penting madrasah mempelajari dulu borang standar nasional perpustakaan.

Ruang lingkupnya meliputi standar koleksi, sarana prasarana, layanan, tenaga, penyelenggaraan, pengelolaan. Selain itu pengorganisasian bahan perpustakaan, anggaran, perawatan, kerjasama dan integrasi dengan kurikulum.

“Sebaiknya madrasah membentuk tim sesuai komponen yang ada dalam ketentuan tersebut, mempelajari, melakukan evaluasi diri terhadap potensi yang ada. Barulah setelah itu melakukan studi banding ke sekolah/ madrasah yang telah akreditasi,” pungkas Siti. (*)