Mahasiswa UMBY Inisiasi Sekolah Pasar Online

Mahasiswa UMBY Inisiasi Sekolah Pasar Online

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Para pedagang pasar tradisional saat ini belum banyak yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendongkrak penjualanya. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya karena belum mampunya pedagang dalam mengoperasikan teknologi seperti media sosial untuk memasarkan dagangan mereka.

"Padahal jika memanfatkan teknologi, pemasaran akan semakin luas karena tidak terhalang ruang dan waktu. Itulah kenapa mahasiswa kami yang KKN juga memberi perhatian tersebut,” kata Widarta MM, Humas Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), di kantornya Jalan Wates KM 10, Sedayu, Bantul, Senin (3/02/2020).

Mahasiswa UMBY telah bersiap meluncurkan sekolah pasar online bagi para pedagang di pasar tradisional Sambilegi. Sekolah pasar online Sambilegi adalah sebuah sekolah yang memberikan berbagai pengenalan kepada para pedagang mengenai media sosial, mulai dari fotografi, editing hingga media sosial untuk keperluan berbisnis.

“Implementasi dari sekolah pasar online ini diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia pedagang Pasar Sambilegi sehingga dalam jangka panjang mampu meningkatkan perekonomiannya," kata Widarta.

Sementara ketua kelompok KKN 39 UMBY, Eko Iza, mengatakan peluncuran sekolah pasar online nantinya akan membantu para pedagang dalam menyusun strategi pemasaran online. "Kita akan berikan pelatihan bagi para pedagang mulai dari segi marketing, managemen hingga memberikan pelatihan fotografi dan juga editing foto kepada mereka," kata Eko Iza.

Selain dapat membantu para pedagang dalam berbisnis, sekolah pasar online ini juga dapat membantu para pedagang untuk saling bersinergi mempromosikan barang dagangannya. "Arah kedepannya bagaimana para pedagang bisa mandiri mempromosikan barang dagangan mereka," jelasnya.

Peluncuran sekolah pasar online akan dimulai sejak awal bulan Februari ini. Sebelum resmi diluncurkan, para pedagang akan diberi pelatihan secara mendalam.

Sementara Ketua kelompok 38, Gunartatik Esthiningtyas, menerangkan dalam sekolah pasar online ini para pedagang selama satu bulan akan dibina dalam mengembangkan penjualan. "Pembinaan akan dilakukan oleh mahasiswa yang kompeten di bidangnya masing-masing," ungkapnya.

Dirinya menyebut, tidak menutup kemungkinan kedepannya pedagang pasar tradisional Sambilegi bisa meningkatkan penjualan melalui delivery order. "Sehingga perlu diawali dengan membuka sekolah pasar online, dimana pedagang bisa melek teknologi serta tidak hanya menggunakan cara konvensional," terangnya.

Gunartatik menambahkan, dengan adanya sekolah pasar online diharapkan pedagang mampu mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini. "Minimal kedepannya dagangan dari para penjual ini bisa dipasarkan melalui media online," ujarnya. (eru)