UKDW Gabungkan Perdamaian dan Teknologi Immersive dalam Dua Pusat Studi Baru
Teknologi immersive yang dikembangkan CITACI berpotensi menjadi medium revolusioner untuk program perdamaian PSPP, seperti simulasi resolusi konflik, pendidikan empati lintas budaya, dan pelatihan mediasi virtual
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Dalam langkah inovatif yang menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan dengan teknologi masa depan, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta meresmikan dua pusat studi multidisipliner yang akan memadukan riset perdamaian dengan pengembangan teknologi immersive seperti AR, VR, XR, dan Metaverse.
Peluncuran Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) dan Center of Immersive Technology and Creative Innovation (CITACI) yang berlangsung Selasa (17/6/2025) di Auditorium Koinonia UKDW ini menandai terobosan baru dalam dunia akademis Indonesia yang mensinergikan humanisme dengan teknologi canggih.
“Kami melihat peluang besar untuk menciptakan solusi inovatif bagi tantangan kemanusiaan melalui perpaduan antara nilai-nilai perdamaian dan kemajuan teknologi,” ujar Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T., Rektor UKDW di hadapan para akademisi lintas disiplin, tokoh masyarakat, dan mitra dari berbagai sektor.
Yang menarik dari inisiatif UKDW adalah potensi sinergi antara kedua pusat studi ini. Teknologi immersive yang dikembangkan CITACI berpotensi menjadi medium revolusioner untuk program perdamaian PSPP, seperti simulasi resolusi konflik, pendidikan empati lintas budaya, dan pelatihan mediasi virtual.
“Bayangkan jika kita bisa menciptakan pengalaman virtual yang memungkinkan orang merasakan perspektif kelompok lain dalam konflik. Ini bisa menjadi terobosan dalam pendidikan perdamaian,” ungkap Rektor Wiyatiningsih.
PSPP yang kini diresmikan bukanlah entitas baru, melainkan kebangkitan dari lembaga pionir yang telah eksis sejak 1986.
Di bawah kepemimpinan Pdt. Dr. Jozef MN. Hehanussa, M.Th., pusat studi ini hadir dengan semangat baru untuk menjadi pusat unggulan dalam penelitian, pendidikan, dan advokasi perdamaian.
“Setelah hampir empat dekade, PSPP kembali dengan pendekatan multidisipliner yang lebih kuat untuk menghadapi kompleksitas konflik di era digital,” kata Hehanussa.
Pusat studi ini akan fokus pada pengelolaan konflik dan pembangunan perdamaian berkelanjutan yang kontekstual dengan keberagaman masyarakat Indonesia.
Teknologi Immersive untuk Solusi Global
Sementara itu, CITACI hadir sebagai respons terhadap revolusi teknologi immersive yang tengah mengubah lanskap digital global. Dipimpin Dr. Antonius Rachmat Chrismanto, S.Kom., M.Cs., pusat studi ini menggabungkan keahlian teknologi informasi dengan bidang desain, arsitektur, kesehatan, dan ekonomi.
“CITACI akan menjadi jembatan antara inovasi teknologi dan kebutuhan praktis masyarakat, menciptakan karya digital yang tidak hanya canggih tapi juga bermakna,” jelas Chrismanto.
Dr. Freddy Marihot Nainggolan, S.T., M.T., IAI., Ketua LPPM UKDW, menekankan bahwa kedua pusat studi ini merupakan wujud konkret komitmen UKDW dalam mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yang berdampak nyata.
“Kami tidak hanya ingin menghasilkan penelitian yang berkualitas, tetapi juga memberikan solusi konkret bagi permasalahan masyarakat melalui pendekatan interdisipliner,” kata Nainggolan.
Respons Terhadap Tantangan
Peluncuran kedua pusat studi ini juga mencerminkan kesiapan UKDW menghadapi tantangan masa depan. Di era di mana teknologi berkembang pesat namun konflik sosial masih menjadi isu global, pendekatan yang mengintegrasikan solusi teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan menjadi sangat relevan.
Acara peluncuran yang dihadiri jajaran pimpinan universitas, akademisi, dan stakeholder ini sekaligus menandai babak baru UKDW sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul akademis, tetapi juga responsif terhadap isu sosial, teknologi, dan kemanusiaan.
Dengan target menghasilkan karya-karya yang berdaya saing nasional dan global, kedua pusat studi ini diharapkan dapat memperkuat posisi UKDW sebagai center of excellence dalam penelitian multidisipliner di Indonesia. (*)