Pulihkan Ekonomi, Pedagang Pasar Perlu Kuasai Pembukuan
KORANBERNAS.ID,JOGJA -- Saat ini pasar mulai pulih dan ekonomi menggeliat. Maka di tengah penyebaran varian baru omicron, perlu sekali para pedagang tersebut untuk menjaga kesehatan. Dengan demikian mereka terhindar dari Covid-19. Di sisi lain tetap bisa melakukan kegiatan ekonomi.
Untuk bisa memulihka perekonomian, mereka perlu mengembangkan pembukuan. Sebab masih banyak pedagang belum melakukan pembukuan dan hanya memakai rumus perkiraan saja untuk menghitung pemasukan, pengeluaran, biaya dan keuntungannya.
"Melihat pentingnya peran pedagang pasar dalam pemulihan ekonomi, maka mahasiswa KKN 49 UMBY melakukan sosialisasi pentingnya Pembukuan Bagi UMKM bagi pedagang Pasar Lempuyangan," kata Kepala Humas Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta MM dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2/2022).
KKN UMBY kelompok 49 mendapatkan bimbingan Imam Suharjo. KKN yang beranggotakan 11 mahasiswa dimulai 20 Januari sampai 18 Februari 2022 mendatang.
Pedagang pasar yang masuk dalam skala UMKM, menurut Widarta memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Maka keberadaanya harus mendapat dukungan agar bisa terus maju, berkembang dan eksis.
"Sehingga sosialisasi dan pelatihan soal pembukuan diharapkan bermanfaat bagi mereka.Karena situasi Covid-19, maka peserta dibatasi perwakilan 15 pedagang di Kantor Lurah Pasar Lempuyangan, Kalurahan Tegal Panggung, Kota Jogja beberapa hari lalu," terang Widarta.
Endah Dwijayanti, pemateri dalam sosialisasi mengatakan pembukuan bagi UMKM sangat penting. Sehingga terlihat perkembangan usaha dari yang bersangkutan. Termasuk arus uang masuk dan uang keluar terpantau dengan rapi.
"Dan saya berikan materi tentang bagaimana membuat pembukuan yang sederhana, mudah dipahami, dan dapat diterapkan oleh para pedagang," katanya.
Sedangkan Atika Diaz Atika Diaz selaku penanggungjawab sosialisasi mengungkapkan sosialisasi ini diharapkan bisa mengedukasi para pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usahanya. Sehingga nantinya para pelaku UMKM dapat membuat pembukuan sederhana untuk usahanya masing-masing.
Aina Dewani pemateri lainnya menyampaikan selama dua tahun pandemi Covid-19, kondisi masyarakat semakin mengkhawatirkan. Apalagi dengan munculnya varian Omicron beberapa waktu lalu.
Dengan kondisi aktivitas pasar yang mulai pulih, masalah kesehatan di area pasar akan menjadi tantangan tersendiri bagi pedagang maupun pengunjung pasar,” jelas Aina.
Walidi selaku ketua paguyuban Pasar Lempuyangan menyampaikan selama ini pembukuan untuk pedagang di pasar itu dianggap ribet. Bahkan memakan banyak waktu karena pedagang lebih fokus untuk melayani pembeli.
"Jadi, pembukuan untuk pedagang masih sangat sulit untuk diterapkan karena pedagang juga sudah terbiasa memakai rumus perkiraan saja,” tutur Walidi.(*)