Ribuan Jejak Tangan Ciptakan Komitmen Anti Bullying dan Kekerasan Seksual di UMY

Ribuan Jejak Tangan Ciptakan Komitmen Anti Bullying dan Kekerasan Seksual di UMY
Kegiatan kampanye kesehatan mental dan jalan sehat dalam program Serasa Masa UMY yang diikuti oleh mahasiswa aktif UMY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Suara nyaring mengudara di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa pagi. Ribuan jejak telapak tangan menghiasi spanduk sepanjang 10 meter yang terbentang di lobby Gedung AR Fachruddin B.

Jejak-jejak tangan itu merupakan simbol komitmen mahasiswa UMY untuk melawan segala bentuk bullying dan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Aksi simbolik pembubuhan cap tangan ini merupakan puncak dari Kampanye Kesehatan Mental bertema "Stop Bullying dan Kekerasan Seksual" yang digelar Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY. Ratusan mahasiswa memadati area kampanye sejak pagi untuk menyatakan dukungan mereka.

"Kita semua siap untuk bersama-sama memperjuangkan kesehatan mental yang lebih baik dengan melawan bullying dan kekerasan seksual," tegas Muhammad Arif Rizqi, Kepala Divisi Konseling dan Kesejahteraan Mahasiswa LPKA saat membuka kampanye pada Selasa (21/5/2024).

Seusai membubuhkan jejak tangan, para mahasiswa bersama-sama melakukan jalan sehat mengelilingi kampus. Mereka bergerak kompak dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan "Stop Bullying dan Kekerasan Seksual" sepanjang 50 meter.

Dr. Rifki Febriansyah, Kepala LPKA, mengaku optimis kampus UMY akan terbebas dari tindakan bullying dan kekerasan seksual berkat antusiasme mahasiswa.

"Bentuk dukungan mahasiswa luar biasa. Insya Allah, kampus kita akan bebas dari bullying dan kekerasan seksual," tegasnya.

Kampanye ini dijadwalkan akan digelar rutin oleh LPKA UMY. Selain aksi lapangan, layanan konseling juga disediakan bagi para mahasiswa yang mengalami masalah terkait bullying dan kekerasan seksual.

Dukungan penuh dari civitas akademika UMY diharapkan dapat menjadikan kampus ini sebagai lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. (*)