Mahasiswa KKN UAD Mengedukasi Warga Gesikan 3 dengan Budi Daya Ikan dalam Ember

Rangkaian kegiatan Budikdamber yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UAD ini bertujuan memberi pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat Gesikan 3, terkait budidaya tanaman secara aquaponic dan beternak ikan. Selain itu, diharapkan pula mampu meningkatkan kemampuan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi sekaligus meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan lahan sebagai sumber pangan rumah tangga.

Mahasiswa KKN UAD Mengedukasi Warga Gesikan 3 dengan Budi Daya Ikan dalam Ember

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Mahasiswa KKN UAD yang ditempatkan di Padukuhan Gesikan 3, Kelurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, mengadakan kegiatan Budikdamber (budi daya ikan dalam ember) sebagai alternatif pendapatan keluarga. Rangkaian kegiatan Budikdamber ini diawali dengan sosialisasi dan dilanjutkan praktik, yang dihadiri oleh total sebanyak 30 orang dari empat RT yang ada di Gesikan 3. Praktik kegiatan Budikdamber dilakukan secara terpisah antara RT 01 dan RT 02 yang diselenggarakan pada tanggal 21 Agustus 2023 yang lalu. Sementara, untuk RT 03 dan RT 04 dilakukan Jumat (25/8/2023) sore.

Siaran pers yang diterima koranbernas.id Kamis (31/8/2023) menyebutkan, para mahasiswa itu adalah Khairunnisa, Dewi Kurniawati, Etika Khairunisa, Puspita Syifa Fadhila, Aulia Fitriannisa, Achmad Ardian Zuvani, Muhammad Fathillah Risan dan Mushlih Mugiri Suwandar.

Kegiatan Budikdamber ini mayoritas dihadiri oleh ibu-ibu dari Gesikan 3 karena budi daya ini efisien dilakukan secara sederhana di halaman rumah masing-masing warga. Budikdamber sebagai budi daya sederhana ini mendapat minat yang cukup tinggi dari warga Gesikan 3.

Rangkaian kegiatan Budikdamber yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UAD ini bertujuan memberi pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat Gesikan 3, terkait budidaya tanaman secara aquaponic dan beternak ikan. Selain itu, diharapkan pula mampu meningkatkan kemampuan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi sekaligus meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan lahan sebagai sumber pangan rumah tangga.

Budikdamber dipilih karena pembuatannya yang sederhana dan murah. Selain itu, budikdamber mampu menjadi alternatif pendapatan warga Gesikan 3, yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, buruh, pensiunan, usaha rumahan, serta pensiunan pegawai. Suparti, ibu ketua RT 01, juga mengapresiasi ide diadakannya Budikdamber ini. Suparti mengatakan bahwa Budikdamber ini dapat dijadikan alternatif pemasukan bagi mereka (warga Gesikan 3) yang sudah pensiun atau hanya memiliki kesibukan di rumah. Bibit kangkung dari sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan pula dalam Budikdamber ini.

Budikdamber adalah budidaya ikan dalam ember dengan sistem aquaponic yang berpeluang meningkatkan kebutuhan masyarakat akan protein hewani dan sayuran di lingkungan tempat tinggal. Keuntungan yang didapat di antaranya mampu memanfaatkan lahan sempit sekitar rumah, hemat air, modal yang relatif kecil, tidak butuh listrik, serta alat dan bahan yang mudah didapat. Perawatan yang dilakukan hanya dengan menyiram kangkung secukupnya di pagi dan sore hari karena nutrisi pada tanaman juga diperoleh dari air dalam ember. Untuk pemanenan kangkung dan ikan lele dilakukan secara terpisah. Kangkung dipanen 21 hari sejak tanam, sedangkan ikan lele dipanen dua bulan dengan dikeruk atau dikuras airnya. (*)