Tiga Prodi Universitas Alma Ata Meraih Akreditasi Internasional
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Alma Ata (UAA) kembali mencetak sejarah dengan meraih akreditasi internasional dari lembaga asal Jerman, ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik). Pengakuan internasional tersebut diberikan kepada tiga program studi unggulan, yakni S1 Sistem Informasi, S1 Informatika, dan S1 Pendidikan Matematika.
"Dengan tambahan tiga prodi ini maka sudah tujuh prodi yang terakreditasi internasional dari total 20 prodi di Alma Ata," ujar Rektor UAA, Hamam Hadi di kampus setempat, Senin (14/4/2025).
Menurut Hamam, dia menargetkan tiga prodi tersebut bisa menjadi prodi unggul pada tiga tahun ke depan. Hal itu dijanjikannya pada L2Dikti Wilayah V DIY.
Selain itu, empat prodi juga tengah dipersiapkan untuk proses akreditasi. Dengan demikian semakin banyak prodi semakin bermanfaat secara kualitas bagi masyarakat.
"Kita membuktikan studi di Alma Ata kepada dunia melalui akreditasi internasional bisa menambah ilmu dan pengetahuan yang bisa digunakan di negara masing-masing. Tahun ini sudah ada 30 mahasiswa asal Palestina yang daftar ke kampus, duta besar bakan sudah bertemu kami dua kali dalam dua bulan terakhir," jelasnya.
Terkait akreditasi tiga prodi, lanjut Hamam, sertifikat akreditasi resmi diterbitkan pada 10 April 2025 dan menjadikan Universitas Alma Ata sebagai salah satu universitas di Indonesia yang semakin diperhitungkan di kancah global.
“Akreditasi ini membuktikan bahwa Universitas Alma Ata telah memenuhi standar mutu pendidikan tinggi baik nasional maupun internasional, khususnya dalam bidang ilmu formal Matematika dan Sains Komputer,” ujarnya.
Ditamnahkan Dekan Fakultas Komputer dan Teknik UAA, Raden Nur Rachman Dzakiyullah, proses akreditasi internasional ini telah dimulai sejak akhir 2023 silam. Akreditasi melalui tahap penyusunan dokumen, evaluasi diri, hingga asesmen luring dan daring oleh tim ASIIN.
“Visitasi dilakukan secara langsung ke Universitas Alma Ata, sesuai kebijakan internasional pasca pandemi, tanpa mengurangi kualitas penilaian,” jelasnya.
ASIIN menilai berbagai aspek penting seperti kurikulum, kualitas dosen, sarana pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal, hingga keterlibatan industri dan stakeholders. Hasilnya, ketiga program studi tersebut dinyatakan layak menyandang akreditasi internasional.
Menurut Dzaki, pencapaian ini membawa dampak positif besar terutama bagi mahasiswa dan lulusan.
“Akreditasi internasional ini akan mempermudah pengakuan ijazah di luar negeri, membuka peluang pertukaran pelajar, dan memperkuat posisi lulusan di pasar kerja global,” ujarnya.
Dosen dan tenaga kependidikan pun turut mendapat keuntungan, seperti peningkatan kolaborasi akademik internasional dan dorongan untuk pengembangan kualitas pengajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE).
Pencapaian ini sejalan dengan visi besar Universitas Alma Ata sebagai kampus berbasis pesantren yang berdaya saing global.
“Kami ingin menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam modern mampu bersaing dan diakui di tingkat dunia,” paparnya.
Hingga kini, UAA telah mengoleksi 11 program studi dari total 20 yang telah terakreditasi unggul atau internasional. Ketiga prodi baru yang terakreditasi ini dipilih karena dinilai paling siap secara akademik dan memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan global.
Dengan akreditasi ini, Universitas Alma Ata mempertegas posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terdepan dalam mewujudkan pendidikan tinggi berkualitas, tak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
“Kesuksesan ini tidak lepas dari kerja kolektif seluruh civitas akademika, alumni, dan mitra industri yang turut aktif dalam proses akreditasi," ujarnya. (*)