Taufik Hidayat, Putera Pedagang Kelontong Meraih IPK Tertinggi
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wisuda UNY Periode Agustus dilaksanakan di GOR UNY. Pada wisuda ini Taufik Hidayat berhasil meraih indeks prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang S1 dengan IPK 3,96.
Siaran pers yang diterima koranbernas.id Minggu (3/9/2023) menyebutkan, mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi itu menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 10 bulan. Selama kuliah di UNY, Taufik aktif dalam berbagai organisasi seperti Sekretaris Umum UKMF Penelitian Reality 2020-2021, Menteri Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, serta Menteri Riset dan Data BEM KM UNY 2022. “Mengikuti organisasi membuat saya terus berkembang dan memberikan pengalaman terjun langsung di lapangan sehingga berdampak masif pada pengembangan hardskill dan softskill,” katanya Minggu (3/9) di GOR UNY usai wisuda. Bersama teman-teman di Kementerian Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, Taufik menginisiasi program Pengajar Jelajah Maya untuk mengajarkan softskill kepada para remaja di seluruh Indonesia. Pemuda kelahiran Klaten 5 Juli 2000 tersebut memanfaatkan Zoom Meeting sebagai platform implementasi program. Pada akhir program, ia menyelenggarakan kegiatan berbagi buku di SPS Mutiara Harapan.
Putra pasangan Temu Winardi dan Sri Lestari yang berprofesi sebagai pedagang kelontong tersebut juga aktif dalam berbagai kompetisi. Taufik meraih Juara 1 Lomba Opini Ormawa Cup FIPP UNY tahun 2020, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam Rangka Dies Natalis UNY ke-57 tahun 2021, hingga dinobatkan sebagai Juara Poster Setara Perunggu pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 tahun 2021 oleh Pusat Prestasi Nasional. “Alasan saya bersemangat untuk aktif sebagai mahasiswa adalah karena saya memiliki keinginan kuat untuk terus menebar manfaat bagi sesama. Ilmu yang saya pelajari di kampus merupakan anugerah dari Allah SWT yang harus saya bagikan kepada siapapun yang membutuhkan,” ujar Taufik.
Warga Kebon, Bayat, Klaten tersebut tercatat bebas Kuliah Kerja Nyata dan Praktik Kependidikan karena mengikuti ekuivalensi dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2021. “Pada tahun berikutnya, jiwa pengabdian saya semakin menggelora, tidak hanya untuk memberi makna, tapi juga membuat aksi nyata di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Taufik. Pada tahun 2022, dirinya kembali lolos pada Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) sebagai Ketua dan menginisiasi berdirinya sekolah perempuan Srimardikan yang berlokasi di Kalurahan Srimartani, Piyungan, Bantul, DIY.
Kiprah alumni SMKN 2 Klaten tersebut belum berhenti. Pada semester 7, Taufik ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi sebagai delegasi Festival Kampus Merdeka dalam serangkaian Presidensi G20 Indonesia di Bali. Taufik menjadi salah satu representasi program yang diikutinya yaitu Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka Universitas Brawijaya. “Saya belajar manajemen waktu antara kuliah, organisasi, kompetisi, dan pengabdian masyarakat menggunakan skala prioritas, ditambah dengan to-do list harian yang saya tulis sebelum tidur. To-do list tersebut membantu saya untuk melakukan aktivitas secara terstruktur hingga menjadi seseorang yang lebih baik dari hari ke hari,” papar Taufik.
Peraih Beasiswa Bidikmisi tersebut menyelesaikan skripsinya dalam waktu 3 bulan 20 hari. Ia mengembangkan psychosocial envelope yang merupakan media psikoedukasi untuk menurunkan ansietas remaja akhir. Media tersebut juga dipamerkan pada MIPA Expo Dies Natalis UNY ke-59 tahun 2023. Taufik berhasil merampungkan pendidikan S1 di UNY dengan predikat Cumlaude, sekaligus menjadi salah satu wisudawan terbaik. Taufik berharap dapat studi lanjut S2 dengan beasiswa seperti yang didapatkannya saat menempuh jenjang S1. (*)