Resi Gudang Kuartal Ketiga Tahun 2022 Capai Rp 1 Triliun

Resi Gudang Kuartal Ketiga Tahun 2022 Capai Rp 1 Triliun

KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang merilis kinerja resi gudang tahun 2022 sampai dengan kuartal III.

KBI menyampaikan pada tahun 2022 sampai dengan kuartal III nilai barang yang masuk resi gudang mencapai Rp 1,040 triliun, atau meningkat 277 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yaitu senilai Rp 385,4 miliar.

"Pertumbuhan nilai barang ini ditopang resi gudang komoditas gula senilai Rp 449 miliar dan timah senilai Rp 437 miliar," kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT KBI, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10/2022).

Pertumbuhan positif juga terjadi dinilai pembiayaan resi gudang, di mana pada tahun 2022 sampai kuartal III nilai pembiayaan mencapai Rp 759,7 milliar. Nilai pembiayaan ini meningkat 353 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 di mana nilai pembiayaan resi gudang mencapai Rp 215,1 miliar.

Dari sisi jumlah registrasi, tahun 2022 sampai kuartal III terjadi koreksi dari 481 RG pada periode yang sama tahun 2021 menjadi 463 RG.  Adapun dari sisi jumlah komoditas, tahun 2022 sampai dengan kuartal III komoditas yang masuk resi gudang mencapai 13 komoditas.

Sedangkan kuartal III 2021 jumlah komoditas yang masuk RG mencapai 14 komoditas. Dari sisi volume barang, tahun 2022 sampai dengan kuartal III tercatat volume sebanyak 49,429,830 kg, meningkat 498 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebanyak  9,932,704 kg.

"Pencapaian nilai resi gudang di atas  Rp 1 triliun ini merupakan angka tertinggi sejak resi gudang mulai berjalan tahun 2008.  Ini merupakan hal yang positif dalam pengembangan sistem resi gudang di Indonesia. Melihat banyaknya komoditas yang ada di Indonesia, kami optimistis ke depan pemanfaatan resi gudang akan terus tumbuh," paparnya.

Menurut Fajar, kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang. KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, selain menyiapkan sistem registrasi  juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk pengembangan resi gudang dalam bentuk program edukasi serta literasi.

"Baik kepada para pemilik komoditas, kalangan bisnis, perbankan serta masyarakat luas," ujarnya.

Widiastuti selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan Bappebti sangat mengapresiasi para pemangku kepentingan ekosistem resi gudang ini, sehingga di kuartal III tahun 2022 nilai barang di resi gudang bisa melampaui Rp 1 triliun.

"Tentu ke depan masih banyak pekerjaan rumah bagi semua pihak di ekosistem ini untuk terus meningkatkan pemanfaatan resi gudang," paparnya.

Sebagai regulator, Bappebti akan terus mengajak dan memberi ruang tidak hanya kepada pemilik komoditas, tapi juga bagi pemilik gudang, kalangan usaha dan juga sektor perbankan maupun lembaga pembiyaaan untuk secara bersama-sama meningkatkan pemanfaatan resi gudang.

Terkait Sistem Resi Gudang, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No 14 Tahun 2021 yang merupakan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk Sistem Resi Gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, teh, rumput laut, gambir, timah, gula Kristal putih, kedelai serta ayam karkas beku. (*)