Relawan Mulai Kesulitan Mencari Peti Mati

Relawan Mulai Kesulitan Mencari Peti Mati

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Orang yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) jumlahnya terus bertambah. Bahkan untuk Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, dalam beberapa pekan jumlah kematian puluhan orang.

“Jumlahnya banyak. Secara pasti angkanya masih dalam pendataan. Kalau 50 orang bisa lebih dalam beberapa waktu terakhir,” kata Anif Arkham Haibar, Lurah Timbulharjo,  di sela menerima bantuan dari BPBD Bantul dan Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) Kabupaten Bantul, Senin (5/7/2021).

Tingginya kasus kematin akibat Covid-19 menyebabkan relawan dan FPRB Timbulharjo kesulitan mencari peti mati. “Kami pokoknya cari berkeliling  ke toko-toko  perlengkapan pemakaman sampai dapat. Bahkan pernah juga peti mati baru dibuat , kami tunggu. Ini benar kejadian,” katanya.

Menjalani Isoman, lanjut Lurah Anif, memang menjadi pilihan di saat rumah sakit atau sarana medis sudah penuh. Tentu pemerintah desa dan juga FPRB maupun relawan serta petugas medis selalu ngaruhke kepada warga tersebut. Dari 16 pedukuhan, yang menjalani isoman lebih dari 100 orang.

Sementara Ketua FPRB Bantul, Waljito SH, mengatakan pihaknya bersama BPBD Bantul memberikan bantuan logistik, Alat Pelindung Diri (APD), disinfektan serta masker untuk 75 FPRB dari 75 kalurahan se Bantul.

“Saya berharap bantuan  yang diberikan ini menjadi tambahan energi bagi rekan-rekan relawan dan anggota FPRB dalam tugas kemanusiaan saat ini,” katanya.

Waljito menambahkan, meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bantul, dengan pertambahan 541 orang per 4 juli 2021 serta angka kematian lebih dari 10 orang per hari, tentu kebutuhan akan tim rukti jenazah serta  pemakaman jenazah Covid-19 beserta sarana dan prasarana yang menyertainya juga bertambah. Maka perlu langkah strategis dalam penanganan darurat Covid-19 di Kabupaten Bantul.

“Oleh karenanya, FPRB Kabupaten Bantul bersama dengan FPRB kalurahan se Bantul mendorong Pemerintah Daerah  segera menyelenggaraan pos dukungan rukti dan  pemakaman jenazah Covid-19 dengan sistem komando yang jelas dan terstruktur dari daerah sampai desa,” katanya.

Juga perlunya refocusing anggaran daerah untuk dukungan penanganan Covid-19, terutama terhadap warga yang terdampak Covid-19, baik  isoman di rumah maupun di shelter dan tim rukti pemakaman jenazah Covid-19, baik kabupaten maupun desa.

Sebagai bentuk dukungan pencegahan dan penanggulangan kedaruratan Covid-19 di Kabupaten Bantul, FPRB Kabupaten Bantul akan melakukan penguatan kapasitas kepada 33 tim rukti dan pemakaman jenazah Covid-19 se Bantul berbasis kalurahan agar mampu memberikan layanan dengan cepat dan sesuai dengan pedoman yang ada.

Kemudian, membangun persaudaraan desa dalam melakukan penatalaksanaan jenazah Covid-19 melalui tim yang telah dibentuk. Juga dukungan APD dan sembako bagi tim penatalaksanaan jenazah covid-19 serta mendorong terbentuknya sistem data yang terintegrasi tentang jumlah dan kebutuhan warga isoman, baik di rumah maupun di shelter, bersama Pusdalop BPBD Kabupaten Bantul. (*)