RS Sardjito Ukir Sejarah, Kirim Perdana Plasma untuk Kemandirian Obat Indonesia

Proses fraksionasi ini bertujuan untuk memisahkan dan memurnikan komponen spesifik dalam plasma darah, menghasilkan PODP berkualitas tinggi seperti albumin, immunoglobulin, dan faktor pembekuan darah yang krusial dalam berbagai terapi medis

RS Sardjito Ukir Sejarah, Kirim Perdana Plasma untuk Kemandirian Obat Indonesia
RSUP Dr Sarjito untuk pertama kalinya mengirimkan plasma darah untuk diolah menjadi PODP. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Kabar membanggakan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito mencatatkan tonggak sejarah baru bagi dunia kesehatan Indonesia. Untuk pertama kalinya, di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan, Unit Pengelola Darah (UPD) RS Sardjito berhasil mengirimkan bahan baku plasma darah untuk diolah menjadi Produk Obat Derivat Plasma (PODP). Langkah monumental ini menandai babak baru upaya Indonesia dalam mewujudkan kemandirian produksi obat-obatan esensial.

Pengiriman perdana ini dilakukan dalam dua gelombang, pada tanggal 12 dan 14 Maret 2025. Sebanyak 1.800 liter Fresh Frozen Plasma (FFP) dengan standar mutu dan keamanan tertinggi diberangkatkan dari RS Sardjito menuju pabrik fraksionator plasma SK Plasma di Korea Selatan, melalui fasilitas PT SK Plasma Indonesia. 

Proses fraksionasi ini bertujuan untuk memisahkan dan memurnikan komponen spesifik dalam plasma darah, menghasilkan PODP berkualitas tinggi seperti albumin, immunoglobulin, dan faktor pembekuan darah yang krusial dalam berbagai terapi medis.

Acara pelepasan simbolis mobil pengangkut plasma yang dilengkapi standar keamanan tinggi berlangsung khidmat di depan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak RS Sardjito. Turut hadir jajaran direksi RS Sardjito, Kepala UPD RS Sardjito, serta para manajer yang menyaksikan momen bersejarah ini.

Kepala UPD RS Sardjito, Dr. dr. Teguh Triyono M.Kes, Sp.PK, Subsp.KV(K), Subsp.BDKT(K), dalam keterangannya menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tonggak penting dalam upaya pemerintah Indonesia mengembangkan pengolahan plasma darah dalam negeri.

Teguh menekankan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menghasilkan PODP berkualitas tinggi yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien dengan kondisi kritis.

Selama ini, Indonesia masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan derivat plasma, seperti albumin dan immunoglobulin, yang berakibat pada harga yang relatif tinggi. Kerja sama dengan PT SK Plasma Indonesia melalui skema Toll Manufacturing ini menjadi langkah strategis menuju kemandirian produksi,” katanya.

Diharapkan, ke depannya, PODP dapat diproduksi di dalam negeri dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar negeri. Langkah ini juga sejalan dengan pilar Sistem Ketahanan Kesehatan dalam program transformasi Sistem Kesehatan Indonesia.

Prestasi RS Sardjito dalam mempersiapkan langkah bersejarah ini patut diacungi jempol. UPD RS Sardjito telah mengantongi sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM RI sejak Mei 2021, menjadikannya Unit Transfusi Darah (UTD) rumah sakit pertama di Indonesia yang meraih pengakuan bergengsi tersebut, bahkan mencatatkan Rekor MURI. Standarisasi mutu yang tinggi ini memastikan bahwa plasma yang dipasok memenuhi persyaratan ketat industri fraksionasi plasma.

Sebelum pengiriman perdana ini, serangkaian uji validasi ketat telah dilakukan melalui kegiatan Mock-Run, termasuk Validasi Pengemasan (Packing Qualification). Langkah ini krusial untuk memastikan bahwa plasma yang dikirim terjaga keamanan, stabilitas suhu, dan kualitasnya sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP) hingga tiba di tujuan.

Direktur Operasional RSUP Dr. Sardjito, dr. Riat El Khair M.Sc, Sp.P.K., Subsp.P.I.(K),QHIA, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan inisiatif ini, terutama kepada para pendonor darah yang telah dengan setia mendonasikan darahnya. 

Riat menegaskan bahwa pengiriman perdana ini adalah bagian dari komitmen RS Sardjito dalam mendukung program nasional fraksionasi plasma.

Pada tahap awal ini, fokus pengiriman adalah Fresh Frozen Plasma (FFP) dengan target volume yang akan terus ditingkatkan secara bertahap. Plasma dikirim dengan standar suhu di bawah minus 20°C untuk menjaga kualitasnya. Harapannya kami akan dapat mengirimkan secara rutin sehingga Indonesia mampu menyediakan sendiri pemenuhan kebutuhan Produk Obat Derivat Plasma (PODP) berkualitas tinggi, pungkas dr. Teguh. (*)