Relawan di Barak Pengungsian Mengikuti Rapid Test

Relawan di Barak Pengungsian Mengikuti Rapid Test

KORANBERNAS.ID,SLEMAN--Sebanyak 44 orang relawan yang bertugas di barak pengungsian tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin (9/11/2020) mengikuti rapid test Covid-19 yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman.

"Relawan yang bertugas di barak pengungsian Glagaharjo ini harus bebas dari Covid-19 supaya tidak membahayakan pengungsi yang merupakan warga kelompok rentan," kata Joko Supriyanto, Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman.

Menurut Joko, tidak semua relawan yang mendaftar ke BPBD Sleman akan langsung ditugaskan di barak pengungsian Glagaharjo. Relawan yang telah mendaftar akan ditampung dulu di Posko Induk di Pakem. Kemudian masing-masing relawan yang mendaftar didentifikasi keahliannya apa saja.

"Jika di Barak Glagaharjo belum dibutuhkan, mereka bersiaga di Posko Pakem. Di sana, ada dapur umum," kata Joko.

Joko menambahkan tes cepat Covid-19 sangat diperlukan untuk keamanan kesehatan di barak pengungsian karena menampung kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan balita serta difabel.

"Kalau ada relawan yang bertugas di sini positif bisa berbahaya. Di wilayah Kalurahan Glagaharjo ini sudah hijau semua, nggak ada satupun yang positif sehingga jangan sampai ada dari relawan," tutur Joko.

Dia mengatakan jika ada relawan yang hasilnya reaktif, langsung dilakukan tes swap dan tidak boleh piket.

"Langsung kami minta untuk istirahat di rumah, isolasi mandiri," katanya.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman ada sebanyak 44 relawan di barak pengungsian Glagaharjo yang mengikuti rapid test.

"Dari 44 relawan yang mengikuti tes cepat, ada satu orang relawan yang hasilnya reaktif tapi hanya IgG. Besok tetap dilakukan tes swap untuk yang bersangkutan," kata Shavitri. (*)