Ratusan Pengecer BBM Terancam Gulung Tikar

Ratusan Pengecer BBM Terancam Gulung Tikar

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Pembangunan Pertashop di wilayah Pedukuhan Sambeng 2 Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul membuat gelisah pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) utamanya di wilayah Poncosari.

Ratusan pengecer terancam gulung tikar ketika Pertashop beroperasi mengingat harga jual Pertashop standar harga SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) sehingga pengecer khawatir pembeli lari semua ke sana.

Pertashop merupakan outlet penjualan berskala tertentu yang dipersiapkan melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi dan produk ritel Pertamina lainnya.

Lokasi diutamakan di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk ritel perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.

“Kami khawatir akan gulung tikar ketika ini benar-benar beroperasi. Kami sudah membuat surat keberatan ke pihak Pertamina,” kata Sasli Asmoro, perwakilan pengecer didampingi Muhamad Mujab dalam jumpa pers di RM Ibaba Bantul, Rabu (25/8/2021) sore.

Surat keberatan disertai petisi berisi penolakan tersebut dilengkapi fotokopi KTP dan tanda tangan pengecer BBM yang memakai mesin (pom mini) ataupun yang berjualan memakai botol.

Mereka juga menanyakan ke Lurah Supriyanto dan mendapat jawaban pembangunan Pertashop sudah disetujui sekitar lokasi. Saat itu dirinya membubuhkan tanda tangan mengingat syarat sudah komplet.

“Kami meminta ada win-win solution terhadap permasalahan yang ada. Menjadi pengecer adalah salah satu usaha kami untuk mendapat tambahan secara ekonomi,” kata Sasli yang juga membuka usaha warung kelontong di selatan  lokasi pembangunan Pertashop.

Selama ini, lanjutnya, konsumen mereka adalah para penglaju yang bekerja di kota ataupun wisatawan menuju Pantai Baru, Pantai Cangkring serta Pantai Kwaru, karena memang jalur utama penghubung ke Jalan Srandakan.

“Lokasi kami juga tidak jauh dari pembangunan JJLS. Besar harapan kami, keberadaan Pertashop ini ditinjau ulang dan jika memungkinkan dibatalkan demi kepentingan ratusan pengecer BBM,” tambahnya.

Sebenarnya pengecer tidak keberatan ketika pembangunan Pertashop berada di area kota kecamatan yang jaraknya enam kilometer dan jauh dari pengecer. Saat ini Pertashop hanya berada dua kilometer dari lokasi pantai, jika wisatawan kehabisan BBM dipastikan lari ke sana. “Padahal biasanya mereka beli ke pengecer,” tambah Sasli.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul, Agus Sulistiyana MM, mengatakan sejauh ini mereka belum mendengar kabar tersebut. (*)