Rapid Test Massal di Pasar Pagi Tumenggungan Membludak

Rapid Test Massal di Pasar Pagi Tumenggungan Membludak

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kebumen, Sabtu (16/5/2020 ) dini hari hingga pagi, melaksanakan rapid test di Pasar Pagi Tumenggungan Kebumen. Dari target 1.000 orang pedagang dan pengunjung yang mengikuti rapid test, realisasinya mencapai 1.300 orang.

Dari 1.300 orang yang mengikuti rapid test, ditemukan 19 orang hasilnya reaktif. Gugus Tuga akan melakukan pengambilan swab test terhadap 19 orang tersebut.

“Sembilan belas orang itu baru reaktif, belum postif Covid-19,“ jelas H Arif Sugiyanto SH, Wakil Bupati Kebumen yang juga Wakil Ketua I Gugus Tugas PP Covid-19 Kebumen.

Kepastian ke 19 orang itu positif atau negatif Covid-19, nantinya didasarkan atas hasil uji laboratorium 2 kali swab/specimen yang bersangkutan. Gugus Tugas akan menyerahkan swab ke laboratorium Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Kesehatan Yogyakarta.

Hingga berakhirnya pelaksanaan rapid test pada pukul 06.30 WIB, ada 1.300 pedagang dan pengunjung pasar yang mengikuti rapid test. Jika gugus tugas tidak menyetop antrean warga yang tidak membawa KTP, jumlah warga yang mengikuti akan lebih banyak.

Pengambilan swab terhadap 19 orang yang hasilnya reaktif tersebut akan dilakukakan secepatnya. Gugus tugas juga akan melakukan contack tracing untuk mengetahui siapa saja yang pernah kontak dengan ke 19 orang itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, dr Dwi Budi Satrio Mkes, kepada koranbernas.id mengatakan, pelaksanaan rapid test melibatkan semua rumah sakit di Kabupaten Kebumen. Petugas pelaksana rapid test adalah analis kesehatan dan surveilans di rumah sakit.

Rapid test kali ini yang memanfaatkan lebih banyak pengunjung pasar,“ kata Budi Satrio. Berdasarkan data, jumlah pedagang yang mengikuti rapid test hanya 600 orang.

Beberapa warga yang mengikuti rapid test atas kemauan sendiri, berbeda-beda alasanya. Ada yang ingin sehat, tapi ada yang paham ingin memastikan apakah yang bersangkutan negatif (tidak reaktif) atau positif (reaktif). “Saya ingin sehat,“ kata Heni (50), warga Kelurahan Kebumen, di sela antrean.

Tingginya antusias warga mengakibatkan antrean yang seharusnya menerapkan physical distancing, sulit terwujud. Meskipun petugas sering mengatur dan mengingatkan jaga jarak antrean minimal 1 meter.

Petugas juga memberi masker kepada warga yang tidak mengenakan masker di pasar pagi Tumenggungan. Menurut Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik Kebumen, Nur Taqwa Setya Budi, pihaknya membawa 500 masker untuk dibagikan kepada warga yang tidak mengenakan masker. “Hampir habis,“ kata Nur Taqwa Setya Budi. (eru)