Petugas Kebersihan Kantor Kemenag RI Peroleh Kejutan Imlek

Petugas Kebersihan Kantor Kemenag RI Peroleh Kejutan Imlek

KORANBERNAS.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu ikut menyemarakkan perayaan Imlek. Kali ini, dibagikan angpau dan kue Imlek khusus untuk petugas kebersihan (cleaning service) dan keamanan (security) gedung Kementerian Agama, Selasa (16/2/2021).

“Angpau dan kue keranjang yang dibagikan merupakan donasi dari para dermawan Khonghucu yang disampaikan melalui kami. Kemudian kami teruskan untuk petugas kebersihan dan keamanan Kemenag,” terang Wawan Djunaedi, Kepala Pusbimdik di Jakarta.

Dari seluruh petugas yang mendapat angpau dan kue, ada tiga orang mendapat hadiah utama. Petugas kebersihan atas nama Soefriadi mendapat Rp 1 juta. Dua petugas lainnya mendapat Rp 500 ribu dan Rp 250 ribu.

“Selain menjaga tradisi dan budaya Imlek itu sendiri, kebiasaan bagi-bagi angpau merupakan wujud dari bentuk kepekaan dan kepedulian sosial kita kepada sesama,” tandasnya.

Harapannya pada tahun mendatang kegiatan semacam ini semakin banyak didukung para pihak, khususnya para pemangku kepentingan Khonghucu, sehingga lebih banyak memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada sesama.

Aksi berbagi angpao memperoleh apresiasi dari tokoh Khonghucu Indonesia, Alim Sugiantoro. Ketua Penilik Demisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban ini menyatakan keharuan dan apresiasinya, umat Khonghucu mendapatkan perhatian dan kesetaraan hak yang lebih baik.

Alim Sugiantoro. (istimewa)

“Kami bangga saat Kementerian Agama, Khususnya Menteri Agama, memberi apresiasi pada kami umat Khonghucu Indonesia. Diawali dengan penyampaian salam, lalu hiasan lampion dan ucapan Tahun Baru Imlek di lobi kantor, kini dengan membagikan angpao dan kue keranjang. Donasi tersebut sebagai bentuk apresiasi dari umat untuk petugas Kemenag sebagai bentuk toleransi dan berbagi,” ungkap Alim Sugiantoro melalui pesan singkat, Rabu (17/2/2021).

Alim juga menyampaikan apresiasi kepada KaPus Bimdik Khonghucu, Wawan Junaedi, yang memberikan perhatian dalam tanggung jawab membimbing menyetarakan hak umat Khonghucu Indonesia.

“Atas perhatian ini kami warga umat Khonghucu Indonesia harus mawas diri, untuk bisa memeliharanya sampai kapan pun demi keutuhan NKRI yang kita cintai bersama, menjaga toleransi dan kerukunan bersama, saling menghormati tetap ingat di empat penjuru lautan, semua saudara (Sabda Suci/ Lun Yu: Jilid XII 5). Jadi mari hidup dalam harmoni,” kata Alim.

Founder Generasi Muda Khonghucu Indonesia (Gemaku),  Kristan, juga mengungkapkan kegembiraannya dengan kebiasaan baru ini.

Dia menyebut, Kementerian Agama memberikan teladan menjaga keberagaman dan toleransi, serta menumbuhkan rasa empati kepada sesama umat. (*)